Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/02/2023, 09:00 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Gula pasir adalah pemanis makanan dan minuman yang paling sering dikonsumsi, namun seringkali dikaitkan dengan risiko penyakit seperti diabetes.

Oleh karenanya, banyak orang mencoba menggantikannya dengan gula merah atau brown sugar sebagai pemanis untuk minumannya.

Namun, apakah gula merah lebih baik daripada gula pasir?

Seperti dikutip dari Medical News Today, Kamis (23/2/2023), gula putih atau gula pasir dan gula merah memiliki nutrisi yang sama.

Hanya saja keduanya memiliki rasa dan sifat yang kontras yang memberikan fungsi berbeda saat digunakan sebagai bahan utama dalam makanan maupun minuman.

Secara rasa dan tekstur, kedua jenis gula ini sangat berbeda. Bahkan, dalam resep masakan, dengan mengganti jenis gula, akan mengubah keseluruhan tekstur dan rasa dari masakan.

Kandungan nutrisi gula merah dan gula pasir

Selama ini, orang cenderung mengganti gula pasir atau gula putih dengan gula merah, karena dianggap lebih sehat. Faktanya, kedua jenis gula ini memiliki kandungan kalori yang hampir sama.

Baca juga: Lebih Sehat Mana Minum Air Mineral atau Rebusan?

Gula merah sedikitnya mengandung 0,25 kalori. Misalnya satu sendok teh atau sekitar 5 gram gula merah dan gula pasir akan memiliki 20 kalori.

Sedangkan nilai gizi atau nutrisi gula merah menunjukkan tingkat yang sama dengan karbohidrat. Kendati demikian, tidak seperti gula putih atau gula pasit yang dianggap memiliki kalori kosong.

Pada gula merah mengandung beberapa mikronutrien seperti zat besi, kalsium, seng, tembaga, kalium, fosfor, dan vitamin B6. Profil nutrisi antara gula merah dan gula pasir ini mirip.

Manfaat dan risiko konsumsi gula

Gula putih atau gula pasir memberikan penguat energi yang sangat besar, karena gula ini adalah salah satu jenis karbohidrat, sehingga merupakan zat gizi mikro yang dapat memberikan energi pada tubuh.

Manfaat kesehatan gula pasir, seperti dilansir dari Healthify Me, juga diyakini dapat meningkatkan fungsi otak, karena glukosa adalah sumber bahan bakar untuk otak.

Rasa manis gula pasir juga dapat meningkatkan mood atau suasana hati, serta gula putih yang dibuat pasta akan dapat menjadi obat luka, membuatnya lebih cepat sembuh.

Baca juga: Lebih Sehat Mana Teh atau Kopi?

Ilustrasi gula merah, brown sugar. Gula merah memiliki kalori serupa gul apasir. Namun, manfaat gula merah diyakini dapat menurunkan berat badan hingga meredakan nyeri haid atau menstruasi.SHUTTERSTOCK/Gayvoronskaya_Yana Ilustrasi gula merah, brown sugar. Gula merah memiliki kalori serupa gul apasir. Namun, manfaat gula merah diyakini dapat menurunkan berat badan hingga meredakan nyeri haid atau menstruasi.

  • Manfaat gula merah

Sedangkan manfaat atau khasiat gula merah di antaranya diyakini dapat membantu menurunkan berat badan, karena gula merah memiliki kalori yang lebih sedikit dibandingkan gula pasir.

Molase dalam gula merah dikenal dapat meningkatkan metabolisme.

Selain bisa menjadi penguat energi, gula merah juga dapat meredakan kram menstruasi pada perempuan.

Beberapa budaya menggunakan gula merah sebagai pengobatan rumahan untuk mengatasi nyeri haid.

Kendati memiliki manfaat bagi kesehatan, namun gula merah dan gula pasir atau gula putih, hampir tidak memiliki perbedaan dalam menambah nilai gizi apa pun ke dalam makanan.

Baca juga: Lebih Sehat Mana Margarin atau Mentega?

Ahli pun banyak menyarankan agar Anda dapat memilih pengganti gula yang lebih sehat. Gula memang sama pentingnya dalam memberikan tambahan energi karena merupakan sumber kalori yang potensial.

Namun, terkadang secara tidak sengaja kita dapat mengonsumsi lebih banyak gula, misal saat minum teh atau kopi, yang mana rasa manisnya tidak terlalu tampak seperti minuman bersoda atau makanan olahan.

Jadi, lebih sehat mana gula merah atau gula pasir?

Jawabannya tidak ada yang lebih sehat. Sebab, kedua jenis gula ini juga memiliki risiko bagi kesehatan, seperti meningkatkan risiko penyakit jantung, obesitas, ketidakseimbangan hormon, pada gula putih.

Serta, efek buruk terlalu banyak mengonsumsi gula merah bisa menyebabkan detak jantung tidak stabil, meningkatkan kadar gula darah, meningkatkan risiko peradangan hingga dapat berisiko melemahkan kekuatan tulang.

Baca juga: Lebih Sehat Mana Minyak Sawit atau Kelapa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com