Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/01/2023, 08:00 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Seringkali para orang tua mengira ruam dan bintik merah yang muncul pada kulit anak diartikan sebagai tanda penyakit cacar air, padahal bisa saja itu campak.

Kendati punya gejala yang hampir mirip, yakni ruam atau bintik merah, namun apakah campak dan cacar air itu sama?

Belakangan ini, sejumlah daerah di Indonesia melaporkan kenaikan angka kasus campak pada anak, bahkan tak sedikit yang kemudian menetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit campak.

Prof. Dr. dr. Hinky Hindra Irawan Satari, Sp. A, Subsp. IPT, M.TropPaed, dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak Subspesialis Kesehatan Anak Infeksi dan Penyakit Tropis mengatakan bahwa campak adalah penyakit yang sangat menular, bahkan lebih menular dari Covid-19.

Gejala campak yang serupa penyakit umum lainnya pada anak, seringkali tidak disadari oleh orang tua.

Baca juga: Apakah Penyakit Campak pada Anak Itu Menular?

Sebab, gejala campak yang biasa ditunjukkan seperti batuk, pilek, demam, mual hingga diare, yang umum terjadi pada anak usia di bawah lima tahun.

Bahkan, tak jarang jika pada kulit anak muncul ruam dan bintik merah, bisa dicurigai sebagai cacar air atau demam berdarah.

Bintik merah campak dan cacar air berbeda

Hinky menegaskan bahwa cacar air dan campak merupakan dua penyakit yang berbeda, meski memiliki gejala ruam dan bintik merah.

Ia menjelaskan bahwa cacar air dan campak digolongkan penyakit dengan bercak merah, yang terbagi atas dua golongan besar, yakni papulopustular dan makulopapular.

Cacar air termasuk dalam papulopustular, yang dicirikan dengan adanya ruam dengan kantong berisi cairan bening.

Sedangkan campak termasuk dalam golongan makulopapular, yang mana ciri campak tidak ada kantong cairan, hanya bintik merah dan menonjol.

Baca juga: Apa Saja Tanda Penyakit Campak pada Anak Akan Sembuh?

Ilustrasi campak, campak menular, apakah campak menular, berapa lama campak menular, campak sembuh, tanda-tanda penyakit campak akan sembuh.  Shutterstock/Prostock-studio Ilustrasi campak, campak menular, apakah campak menular, berapa lama campak menular, campak sembuh, tanda-tanda penyakit campak akan sembuh.

"Pada campak, bintik merah muncul mulai dari muka, di batas rambut dan kulit, meluas ke leher, dada lalu ke tungkai," kata Hinky.

Sedangkan pada cacar air, biasanya ditandai ruam merah muncul lebih dulu, lalu menonjol, bintik yang muncul seperti balon berisi cairan bening.

Lalu, cairan bening tersebut dalam 24 jam berubah jadi keruh, lalu 24 jam lagi berubah menjadi keropeng.

"Dari penampilan ruamnya (campak dan cacar air) berbeda," imbuhnya.

Demam campak lebih tinggi dari cacar air

Perbedaan campak dan cacar air yang bisa diamati adalah gejala demam. Hinky mengatakan bahwa demam campak pada anak bisa sangat tinggi, antara 39 hingga 40 derajat Celsius.

Baca juga: Apa Itu Campak yang Banyak Menyerang Anak-anak?

Anak-anak yang memiliki riwayat kejang, dapat mengalami kejang saat demamnya sangat tinggi. Sedangkan pada anak dengan cacar air, demam tubuhnya relatif lebih rendah. Bahkan, anak-anak yang terkena cacar air masih bisa aktif.

Selain itu, dari segi komplikasi penyakitnya juga berbeda. Hinky mengungkapkan bahwa pada anak yang terkena campak, bisa saja mengalami sesak napas. Karena virus campak mungkin telah menyerang organ pernapasan.

Di samping itu juga, gejala mata merah dan berair juga menjadi tanda khas pada anak yang terkena campak.

Campak adalah penyakit yang sangat berbahaya bagi anak-anak. Sebab, komplikasi penyakit ini bisa menyerang seluruh sistem tubuh, dari sistem pernapasan, hingga sistem saraf pusat, yang dapat berakibat fatal jika tidak segera tertangani.

Baca juga: Sejarah Campak, Penyakit Kuno dan Paling Menular di Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com