Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Kita Stres?

Kompas.com - 19/01/2023, 16:00 WIB
Lulu Lukyani

Editor

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Ada banyak hal yang bisa membuat kita stres, seperti pekerjaan yang menumpuk, terjebak kemacetan setiap hari, masalah dengan keluarga atau pasangan, dan lain-lain.

Sebenarnya, stres merupakan reaksi fisik dan mental yang normal dan alami. Setiap orang bisa mengalami stres dari waktu ke waktu. 

Untuk jangka pendek, stres tidak berdampak buruk. Namun, jika mengalami stres yang berkepanjangan atau bahkan meningkat seiring waktu, ini dapat berdampak buruk pada kesehatan. 

Apa yang terjadi pada tubuh saat kita stres?

Tubuh kita merespons stres dengan melepaskan hormon yang meningkatkan detak jantung dan pernapasan sekaligus menyiapkan otot untuk meresponsnya. Selengkapnya, berikut adalah yang terjadi pada tubuh saat kita stres, dilansir dari Healthline.

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh Manusia Saat Berada di Luar Angkasa?

Sistem saraf pusat dan endokrin

Sistem saraf pusat (SSP) bertanggung jawab atas respons fight or flight saat kita mengalami stres. Di otak, hipotalamus membuat semacam bola yang menggelinding untuk memberi tahu kelenjar adrenal agar melepaskan hormon stres, yakni adrenalin dan kortisol. 

Hormon-hormon ini akan meningkatkan detak jantung dan mengirimkan darah ke area yang paling membutuhkannya dalam keadaan darurat, seperti otot, jantung, dan organ penting lainnya.

Ketika rasa takut yang dirasakan hilang, hipotalamus akan memberi tahu semua sistem untuk kembali normal. Jika SSP gagal kembali normal atau jika pemicu stres tidak hilang, respons tersebut akan terus berlanjut.

Sistem pernapasan dan kardiovaskular

Hormon stres dapat memengaruhi sistem pernapasan dan kardiovaskular. Selama tubuh merespons stres, kita bernapas lebih cepat untuk mendistribusikan darah yang kaya akan oksigen ke seluruh tubuh dengan cepat. 

Baca juga: Apa yang Terjadi Saat Seseorang Disengat Lebah?

Jika Anda memiliki masalah pernapasan, seperti asma atau emfisema, stres mungkin memperparah gejalanya dan membuat Anda semakin sulit bernapas.

Di bawah tekanan, jantung kita juga memompa lebih cepat. Hormon stres menyebabkan pembuluh darah menyempit dan mengalihkan lebih banyak oksigen ke otot sehingga kita lebih banyak kekuatan untuk bertindak. Namun, kondisi ini juga meningkatkan tekanan darah.

Akibatnya, jika sering mengalami stres, jantung bekerja terlalu keras dalam waktu yang terlalu lama. Ketika tekanan darah naik, begitu juga risiko untuk terkena serangan stroke atau serangan jantung.

Sistem pencernaan

Di bawah tekanan, hati menghasilkan gula darah ekstra (glukosa) untuk memberi dorongan energi untuk tubuh. Jika kita mengalami stres kronis, tubuh mungkin tidak dapat mengimbangi lonjakan glukosa ekstra ini sehingga stres kronis dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh saat Menahan Kentut?

Aliran hormon, pernapasan cepat, dan detak jantung yang meningkat juga dapat mengganggu sistem pencernaan. Kita lebih mungkin mengalami mulas atau asam lambung naik. 

Stres juga dapat memengaruhi cara makanan bergerak melalui tubuh dan menyebabkan diare atau sembelit. Anda mungkin juga mengalami mual, muntah, atau sakit perut saat stres.

Sistem otot

Otot kita tegang untuk melindungi diri dari cedera saat kita sedang stres. Otot cenderung mengendur lagi setelah rileks, tetapi jika kita terus-menerus mengalami stres, otot mungkin tidak mendapatkan kesempatan untuk rileks. 

Otot yang tegang menyebabkan sakit kepala, nyeri punggung dan bahu, serta nyeri tubuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com