Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Fight or Flight, Reaksi Tubuh Saat Merasa Terancam?

Kompas.com - 09/01/2023, 13:01 WIB
Nadia Faradiba,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Beberapa contoh hormon stres tersebut adalah epinefrin atau adrenalin, noradrenalin, dan kortisol.

Komunikasi dari hipotalamus melalu pembuluh saraf dan hormon inilah yang membuat seluruh bagian tubuh mengalami perubahan secara fisik.

Reaksi tubuh saat respons fight or flight?

Dilansir dari Healthline, Minggu (8/1/2023), berikut adalah reaksi tubuh saat terancam dan memunculkan mekanisme fight or flight.

  1. Detak jantung: detak jantung akan meningkat dan pembuluh darah menuju otot akan membesar untuk mendorong aliran darah lebih banyak ke otot.
  2. Paru-paru: peningkatan kecepatan napas untuk menyuplai lebih banyak oksigen dalam darah.
  3. Mata: pupil akan berdilatasi atau membesar. Ini akan membuat Anda dapat melihat lebih baik kondisi sekitar dan lebih awas akan hal-hal di sekitar Anda.
  4. Telinga: tanpa disadari telinga Anda akan mampu mendengar lebih baik untuk mengawasi kondisi sekitar.
  5. Kulit: kulit akan terlihat lebih pucat dan berkeringat lebih banyak. Hal ini terjadi karena aliran darah ke kulit berkurang dan terfokus ke arah otot.
  6. Hati: hati atau liver akan meningkatkan pengubahan glikogen menjadi glukosa. Ini akan memberikan glukosa pada otot sebagai sumber energi.
  7. Ingatan: ingatan atau memori seseorang ketika terancam bisa memberi respons yang berbeda. Pada sebagian orang justru ingatan mereka akan sangat tajam mengenai kejadian tersebut, namun sebagian lainnya justru akan merasakan black out atau benar-benar tidak mengingat sama sekali kejadian berbahaya yang dialaminya.
  8. Kantung kemih: pada sebagian kasus, orang juga akan kehilangan kontrol akan kantung kemihnya sehingga mengompol. Hal ini dipicu stres tinggi dan situasi berbahaya.
  9. Tubuh gemetar: tubuh gemetar ini merupakan tanda otot-otot pada tubuh Anda sudah siap untuk “fight” atau bergerak untuk melawan situasi berbahaya yang sedang dialami.

Baca juga: Apa Itu Antibodi Monoklonal untuk Perlindungan Kelompok Rentan Covid-19?

Seluruh mekanisme yang terjadi ini merupakan respons normal tubuh dalam melindungi diri dan bertahan dalam situasi yang mengancam.

Beberapa hal yang perlu digarisbawahi adalah terdapat beberapa orang dengan trauma dan kecemasan memiliki respons fight or flight yang berbeda terhadap beberapa hal pemicu.

Hal ini memerlukan dukungan orang dan sekitar, bahkan penanganan psikolog atau psikiater jika sudah mengganggu.

 

Baca juga: Apa Itu Fenomena Bulan Bercincin yang Disebut Halo?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com