Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/01/2023, 08:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Gurita dikenal sebagai hewan laut yang memiliki banyak lengan. Namun, ada satu fakta unik dari gurita, yakni memakan lengannya sendiri.

Hewan laut ini bukan hanya memiliki kepala besar dan delapan tentakel. Gurita juga dikenal sebagai hewan paling cerdas di Bumi.

Salah satu fakta unik gurita adalah bisa melukai diri sendiri, bahkan sampai memakan tentakel mereka sendiri.

Dikutip dari Science ABC, Senin (2/1/2023), fenomena gurita memakan lengan sendiri disebut dengan automutilasi, yang terbagi menjadi dua, yakni autotomi dan autophagy.

Autotomi adalah pada saat seekor hewan dengan sengaja mulai menggigit atau memotong bagian tubuh tertentu.

Baca juga: Mengapa Anjing Takut Suara Kembang Api?

Mengapa hewan, seperti gurita, memutilasi bagian tubuhnya sendiri?

Hal ini terjadi, apabila hewan tersebut mendapati dirinya terjebak, atau ada bagian tubuhnya yang rusak, maka ia akan meminta untuk memotong bagian tubuh untuk mencegah infeksi dan rasa sakit lebih lanjut.

Bagi mereka, tindakan memutilasi bagian tubuh mereka sendiri itu, bisa menyelamatkan nyawa hewan tersebut itu sendiri.

Lantas, mengapa gurita memakan lengannya?

Untuk pertama kalinya melihat perilaku autotomi gurita memakan lengannya sendiri, membuat para ilmuwan bingung pada penghuni laut dalam ini.

Baca juga: Mengapa Sayap Kupu-kupu Berwarna-warni? Sains Jelaskan

ilustrasi guritapixabay ilustrasi gurita

Studi gurita memakan lengannya

Seorang peneliti, Bernd Ulrich Budelmann dari University of Texas Medical Branch at Galveston mencoba mempelajari 161 kasus autophagy pada gurita di laboratoriumnya.

Dari 84 gurita, sebanyak 74 persen hanya mengamputasi salah satu lengannya, 19 persen menggigit dua lengan, sementara sekitar 3 persen gurita menyebabkan kerusakan pada tiga tentakelnya.

Pasca-amputasi, sebanyak 50 kasus dipelajari, dan semua gurita mati dalam rentang waktu yang relatif singkat, satu hingga lima hari. Sebanyak 80 persen gurita mati di hari pertama setelah amputasi.

Sebelum autophagy ini dilakukan, gurita-gurita tersebut akan menampilkan gerakan tentakel mereka yang tidak terkoordinasi atau tidak stabil.

Baca juga: Mengapa Gorila Jantan Suka Memukul Dadanya?

Penyebabnya bisa jadi karena penyakit, yang memengaruhi tali saraf dan menyebabkan kerusakan otak.

Untuk menjelaskan fenomena ini, para ilmuwan mencoba mengirim otak gurita ini untuk studi nueroanatomical. Namun, mereka tidak dapat mengamati anomali di lobus otak tersebut.

Selain itu, potongan lengan atau tentakel yang digigit, tidak selalu dimakan oleh gurita. Jadi, soal kelaparan pun dikesampingkan sebagai penyebab gurita memakan atau memutilasi lengan mereka.

Kendati demikian, para penulis pun menyarankan bahwa amputasi diri yang dilakukan gurita mungkin disebabkan oleh infeksi yang tidak diketahui, yang membutuhkan waktu sekitar satu hingga dua minggu untuk menunjukkan gejala pada gurita.

Baca juga: Mengapa Tak Ada Beruang Kutub di Antartika?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com