KOMPAS.com - Etilen glikol adalah bahan kimia yang tidak berwarna, tidak berbau, dan memiliki rasa manis. Meski memiliki rasa manis, zat kimia ini tak boleh dikonsumsi, karena beracun jika tertelan.
Tanda dan gejala keracunan etilen glikol dapat bervariasi dari satu orang ke orang lain. Mungkin ringan pada beberapa orang dan parah pada sebagian orang lainnya.
Gejala pertama menelan etilen glikol mirip dengan perasaan mabuk yang disebabkan oleh minum alkohol (etanol).
Baca juga: Apa Itu Etilen Glikol dan Apa Kegunaannya?
Dalam beberapa jam, lebih banyak efek toksik akan semakin jelas. Gejala yang muncul kemungkinan termasuk mual, muntah, kejang, pingsan (penurunan tingkat kewaspadaan), atau bahkan koma.
Perhatikan adanya perubahan atau gangguan pada sistem saraf pusat, sistem kardiovaskular, atau ginjal.
Segera hubungi dokter atau ke rumah sakit, jika mengalami tanda atau gejala berikut ini:
Tanda dan gejala keracunan etilen glikol pada gangguan sistem saraf pusat, mungkin termasuk berikut ini:
- Kehilangan kontrol gerakan tubuh
- Kesulitan berbicara
- Kantuk
- Gangguan
- Kegelisahan
- Disorientasi
Tanda dan gejala keracunan etilen glikol pada jantung di antaranya sebagai berikut:
- Tekanan darah tinggi atau rendah
- Detak jantung tak teratur
- Sakit dada
- Pusing
- Kelelahan
- Kehilangan selera makan
- Sesak napas
- Pembengkakan di kaki, pergelangan kaki, atau kaki Anda
- Pingsan, muntah, atau pusing
Tanda dan gejala keracunan etilen glikol pada ginjal di antaranya sebagai berikut:
- Pengeluaran urine menurun
- Pembengkakan di kaki, pergelangan kaki, atau kaki Anda
- Nyeri dada
- Mengantuk
- Sesak napas
- Kelelahan
- Kebingungan
- Mual
- Kejang atau koma
Baca juga: Ketahui 3 Tahap Keracunan Etilen Glikol dan Efeknya
Di rumah sakit, tenaga kesehatan akan mengukur dan memantau tanda-tanda vital, termasuk suhu, denyut nadi, laju pernapasan, dan tekanan darah.
Diagnosis toksisitas etilen glikol biasanya dilakukan melalui kombinasi pemeriksaan darah, urine, dan tes lainnya. Tes yang mungkin Anda terima di rumah sakit meliputi:
- Analisis gas darah arteri
- Panel kimia dan studi fungsi hati
- Rontgen dada (menunjukkan cairan di paru-paru)
- Hitung darah lengkap (CBC)
- CT scan (menunjukkan pembengkakan otak)
- EKG (elektrokardiogram, atau penelusuran jantung)
- Tes darah etilen glikol
- Tes darah keton
- Tes darah osmolalitas
- Layar toksikologi
- Urinalisis