Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukti Keberadaan Keluarga Neanderthal Ditemukan di Gua Siberia

Kompas.com - 24/10/2022, 11:00 WIB
Monika Novena,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

Sumber Gizmodo

KOMPAS.com - Hasil analisis genetik tulang dan gigi sisa-sisa 13 Neanderthal mengungkap hal yang tak terduga.

Peneliti menemukan kelompok manusia purba yang hidup di Asia sekitar 54.000 tahun yang lalu itu memiliki hubungan kekerabatan.

Neanderthal (Homo neanderthalensis) adalah kelompok hominim yang hidup berdampingan dan kawin dengan manusia modern sebelum akhirnya menghilang sekitar 40.000 tahun yang lalu. Mereka memiliki ciri khas dada laras, tubuh kekar dan alis yang menonjol.

Baru-baru ini, para peneliti mempelajari satu kelompok Neanderthal yang tinggal di pegunungan Altai, di tempat yang sekarang disebut Rusia Selatan.

Baca juga: Apa yang Dimakan Manusia Purba Neanderthal?

Kelompok itu, seperti dikutip dari Gizmodo, Sabtu (22/10/2022) terdiri dari tujuh laki-laki dan enam perempuan atau delapan orang dewasa dan lima anak-anak atau remaja.

Kerangka mereka ditemukan di gua Chagyrskaya dan Okladnikov, sekitar 100 kilometer dari Gua Denisova.

"Fakta bahwa mereka hidup pada waktu yang sama adalah hal yang menarik. Ini berarti mereka kemungkinan berasal dari komunitas sosial yang sama," kata Laurits Skov, peneliti di Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology dan penulis utama studi tersebut.

"Dan untuk pertama kalinya, kita dapat menggunakan genetika untuk mempelajari organisasi sosial komunitas Neanderthal,” paparnya.

Benar saja, hasil analisis menunjukkan individu di gua Chagyrskaya rupanya memang berkerabat dekat. Ada seorang ayah dan anak perempuan, serta sepasang kerabat tingkat dua yaitu sepupu, bibi, atau nenek.

Baca juga: Apakah Manusia Purba Berburu dan Makan Dinosaurus?

"Untuk menentukan bagaimana komunitas terkait, kami melihat DNA mitokondria (yang diwarisi dari ibu ke anak) dan kromosom Y (yang diwarisi dari ayah ke anak)," jelas Skov.

Selain itu, berdasarkan varian bersama dalam DNA individu, tim berpendapat bahwa wanita Neanderthal seperti yang ada di gua Chagyrskaya dan Okladnikov melakukan perpindahan antar kelompok sementara prianya tidak.

Hal ini menunjukkan bahwa pria tinggal di kelompok yang sama di mana mereka dilahirkan tetapi kebanyakan wanitanya pindah ke kelompok yang bebeda.

"Saat mempelajari Neanderthal di gua Chagyrskaya kami menemukan bahwa mitokondria sangat berbeda tetapi kromosom Y serupa—jadi ini menunjukkan bahwa wanitalah yang melakukan perpindahan,” ungkap Skov.

Baca juga: Neanderthal dan Manusia Hidup Berdampingan Lebih dari 2.000 Tahun

Lebih lanjut, para peneliti menyebut aspek yang paling menarik dari studi ini adalah kedekatan hubungan individu yang ditemukan di tempat yang sama.

Mereka pun berharap dengan lebih banyak bukti genetik yang ditemukan serta teknik analisis DNA purba yang meningkat dapat membuat para peneliti belajar lebih banyak lagi bagaimana kerabat manusia modern ini hidup.

Hasil studi dipublikasikan di Nature.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com