Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyakit Sifilis, Kenali Gejala dan Tahapan Penyakitnya

Kompas.com - 27/08/2022, 13:00 WIB
Mela Arnani,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

  • Tahap tersier

Meskipun tidak semua sifilis yang tidak diobati tak berkembang ke tahap tersier, tapi saat ini terjadi bisa mempengaruhi banyak sistem organ, seperti pembuluh darah, otak, dan sistem saraf.

Sifilis tersier sangat serius dan akan terjadi 10-30 tahun setelah infeksi dimulai. Pada kondisi ini, penyakit merusak organ dalam yang bisa menyebabkan kematian.

Baca juga: Penyakit Menular Seksual Sifilis, Kenali Tahapan dan Gejala Infeksinya

Komplikasi sifilis

Tanpa pengobatan, sifilis dapat menyebar ke otak dan sistem saraf (neurosifilis), mata (ocular sifilis), atau telinga (otosifilis). Kondisi ini bisa terjadi selama salah satu dari tahapan sifilis.

Adapun gejala neurosifilis meliputi sakit kepala parah, kelemahan otot, masalah gerakan otot, tidak bisa fokus, kebingungan, hingga demensia.

Sedangkan tanda sifilis okular seperti sakit mata dan/atau kemerahan serta perubahan dalam penglihatan, bahkan kebutaan.

Sementara itu, gejala otosifilis termasuk gangguan pendengaran, dengung, desis di telinga, dan pusing atau vertigo.

Baca juga: Ini Efek Samping Pengobatan Sifilis

HIV

Perlu digarisbawahi, orang dengan sifilis memiliki peluang yang meningkat secara signifikan untuk tertular HIV.

Luka yang ditimbulkan penyakit ini membuat HIV lebih mudah masuk ke dalam tubuh.

Kemungkinan pengidap HIV akan mengalami gejala sifilis yang berbeda dengan orang yang tidak mengidap HIV. Sehingga, penderita HIV disarankan berkonsultasi dengan dokter mengenai cara mengenali gejala sifilis.

Perlu digarisbawahi, penyakit sifilis bisa disembuhkan. Infeksi bakteri diatasi dengan menjalani rejimen pengobatan penuh antibiotik resep.

Meski begitu, kerusakan yang terjadi pada organ tubuh tidak bisa dipulihkan dengan pengobatan, tapi kerusakan lebih lanjut dapat dicegah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com