KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut, telah mendeteksi adanya bibit siklon tropis 95S yang berpengaruh terhadap cuaca ekstrem di Indonesia dalam dua hari ke depan.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto menyebutkan bahwa bibit siklon 95S ini terpantau di Samudera Hindia sebelah barat daya Bengkulu dengan kecepatan angin maksimum 35 knot, tekanan udara minimum 995 mb, dan pergerakan ke arah Selatan hingga Barat Daya menjauhi wilayah Indonesia.
Dia mengatakan, potensi sistem untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam kategori rendah.
Selain itu, sistem ini membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin atau konvergensi, serta menginduksi peningkatan kecepatan angin lebih dari 25 knot atau low level jet, dari Samudra Hindia barat Sumatera Barat sampai barat daya Banten.
Baca juga: BMKG: Bibit Siklon Tropis 95S Berpeluang Jadi Siklon Tropis, Berdampak pada Cuaca di Indonesia
Daerah konvergensi lain terpantau memanjang dari Perairan Barat Aceh hingga Aceh, dari Sumatera Barat hingga Riau, dari Sulawesi Tenggara hingga Sulawesi Tengah, di Kalimantan Utara.
"Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan ketinggian gelombang laut di sekitar bibit siklon tropis, low level jet, dan di sepanjang daerah konvergensi atau konfluensi tersebut," ujar Guswanto dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (30/7/2022).
Berikut beberapa wilayah berpeluang mengalami cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang dapat disertai angin kencang, dan kilat atau petir akibat bibit siklon tropis 95S pada 31 Juli sampai 1 Agustus 2022.
Minggu, 31 Juli 2022
Baca juga: Waspada Siklon Tropis Songda dan Bibit Siklon 95S, Ini Dampaknya di Indonesia!