Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dome Fuji, Tempat yang Memiliki Suhu Terdingin di Bumi

Kompas.com - 27/07/2022, 11:32 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Tempat-tempat yang dinobatkan sebagai tempat terdingin di Bumi hampir tidak dapat dijadikan tempat tinggal bagi manusia.

Meski demikian, para penjelajah dan ilmuwan mampu menemukan cara untuk bertahan hidup di tempat tersebut. 

Di beberapa tempat terdingin di Bumi, suhunya yang sangat rendah dapat membuat kulit membeku dalam beberapa menit (jika terpapar langsung) dan tetesan napas berubah menjadi kristal saat menghembuskan napas. 

Banyak dari tempat-tempat terdingin di Bumi merupakan stasiun untuk penelitian iklim, geologi, astronomi, dan biomedis.

Baca juga: BMKG Catat Suhu Terdingin Wilayah Indonesia Capai 14,2 Derajat Celcius

Suhu terdingin di Bumi

Dilansir dari BBC Science Focus Magazine, pada tahun 2010, satelit Landsat 8 mencatat suhu terdingin di Bumi, yakni -92,3°C di Dome Fuji, Antartika.

Gurun yang kering dan dingin ini dinyatakan sebagai tempat terdingin di Bumi.

Sebelumnya, Stasiun Vostok mencatat suhu terdingin di Bumi pada tahun 1983, yakni -89,2°C.

Suhu di Dome Fuji jarang mencapai -30 °C, namun para ilmuwan secara luar biasa menemukan cara hidup dan bekerja di wilayah tersebut.

Mengenal Dome Fuji, tempat dengan suhu terdingin di Bumi 

Dilansir dari greenland.net, Dome Fuji, juga disebut Dome Valkyrie, adalah situs utama untuk Ekspedisi Dome Fuji Antartika. 

Baca juga: Apa Planet Terdingin di Tata Surya?

Terletak di bagian timur Queen Maud Land, Dome Fuji merupakan zona es dengan lebih dari 720.000 tahun sejarah tercatat di esnya. 

Pada tahun 1912, penjelajah Jepang pertama kali mencapai pedalaman Antartika.

Ini dimulai ketika penjelajah kutub pertama asal Jepang, Nobu Shirase, dengan Kainan-Maru, sebuah kapal kecil berisi 204 nelayan, meninggalkan Tokyo pada bulan November tahun 1910. 

Pada bulan Desember 1911, mereka akhirnya tiba di Laut Ross dan bertemu dengan Fram Ekspedisi Norwegia yang dipimpin oleh Roald Amundsen. 

Setelah itu, Japanese Antarctic Scientific Expedition (JARE) baru terlaksana 45 tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1956. 

Baca juga: Di Mana Tempat dengan Suhu Terdingin di Tata Surya?

Selama kampanye itu, mereka membangun Stasiun Syowa dengan empat kabin kecil dan generator 20 kilowatt di Pulau Ongul (Teluk Lüszow). 

Setelah itu, salah satu tonggak besar menuju Antartika adalah penyeberangan yang diarahkan oleh Masayoshi Murayama ke Kutub Selatan, pada tahun 1968. 

Dengan empat kendaraan salju, selama 141 hari, mereka menempuh jarak sejauh 5182 km.

Penjelajahan ini kemudian mendorong mereka untuk membangun Stasiun “Mizuho” pada tahun 1970, sekitar 300 km dari pantai.

Kemudian, mereka membangun stasiun interior kedua, “Asuka”, pada tahun 1985, sekitar 630 km dari Syowa.

Akhirnya, pada tahun 1995, mereka memiliki stasiun ilmiah keempat mereka, yakni Dome Fuji di Antartika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com