Lebih dari 5,2 juta orang di Tigray, Ethiopia, sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan termasuk perawatan kesehatan, akibat konflik yang meletus pada akhir tahun 2020.
Lebih dari separuh fasilitas kesehatan di Tigray tidak beroperasi, menyebaban penduduk mengalami trauma, cedera, kerawanan pangan, gizi buruk, kekerasan seksual berbasis gender, penyakit menular seperti malaria, kolera, serta akses pengobatan untuk penyakit tidak menular, dan layanan kesehatan ibu dan anak.
Covid-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus corona bernama SARS-CoV-2. WHO pertama kali mencatat virus ini pada 31 Desember 2019, menyusul laporan klaster kasus 'virus pneumonia' di Wuhan, China.
Berdasarkan data dari Worldometers, ada 574.784.853 kasus terkonfirmasi Covid-19 dengan 6.402.540 kematian di seluruh dunia per 24 Juli 2022.
Baca juga: WHO Tetapkan Status Gawat Darurat Kesehatan Global Virus Corona
Menurut WHO, setelah lebih dari lima tahun konflik terus-menerus sistem kesehatan Yaman berada di ambang kehancuran, di mana lebih dari 17,9 juta orang membutuhkan layanan kesehatan pada tahun 2020.
Hanya 50 persen fasilitas kesehatan yang berfungsi penuh dan tetap buka kekurangan tenaga kesehatan berkualitas, obat-obatan dasar, peralatan medis seperti masker, sarung tangan, oksigen dan lain-lain.
Suriah sedang mengalami krisis politik dan sosial-ekonomi yang berkepanjangan telah mengakibatkan menurunnya sistem pelayanan kesehatan.
Adanya pandemi Covid-19, menyebabkan hampir seperempat dari semua rumah sakit dan sepertiga dari semua pusat perawatan kesehatan primer tidak berfungsi, dan tidak mampu menangani kebutuhan kesehatan.
Konflik bersenjata yang terus-menerus oleh dan dengan Boko Haram di Nigeria Timur Laut mengakibatkan perpindahan penduduk, kerawanan pangan, dan meningkatnya korban kekerasan.
Nigeria adalah negara yang berisiko tinggi terkena demam kuning dan merupakan negara prioritas untuk strategi global menghilangkan wabah demam kuning (EYE).
Pada awal November 2020, wabah demam kuning dilaporkan dari lima negara bagian Nigeria.
Krisis kemanusiaan di Irak tetap menjadi salah satu yang terbesar dan paling bergejolak di dunia.
Selama beberapa tahun terakhir, sistem kesehatan Irak telah menghadapi tantangan besar sebagai akibat dari kekurangan layanan kesehatan dasar dan esensial, infrastruktur yang melemah, dan persediaan dan tenaga kesehatan yang terbatas.
Kementerian Kesehatan Republik Guinea mengumumkan wabah penyakit virus Ebola pada 14 Februari 2021 setelah sekelompok kasus dilaporkan di sub-prefektur Gouécké, Nzérékoré.
Pada 19 Juni 2021, wabah dinyatakan berakhir. Sebanyak 16 dikonfirmasi, 7 kemungkinan kasus dilaporkan, dan 12 orang meninggal.
Baca juga: Mengenal Penyakit Ebola, Ini 8 Fakta tentang Virus Ebola yang Mematikan