KOMPAS.com - Tundra adalah bioma yang paling dingin. Bioma tundra dikenal dengan lanskapnya yang membeku, suhu yang sangat rendah, sedikit curah hujan, nutrisi yang buruk, dan musim tanam yang pendek.
Meski demikian, ada beberapa fauna dan flora yang mampu beradaptasi dengan suhu dingin dan tumbuh dengan baik di bioma tundra.
Dilansir dari University of California Museum of Paleontology (UCMP), berikut adalah ciri-ciri bioma tundra:
Baca juga: Karakteristik dan Jenis-jenis Flora Bioma Stepa
Tundra dibagi menjadi dua jenis, yakni tundra Arktik dan tundra alpine.
Tundra Arktik terletak di belahan bumi utara, mengelilingi kutub utara, dan memanjang ke selatan hingga ke hutan konifer taiga.
Arktik dikenal karena kondisinya yang dingin dan seperti gurun dengan musim tanam berkisar antara 50 hingga 60 hari.
Suhu rata-rata musim dingin adalah -34° C dan suhu rata-rata musim panas adalah 3-12° C, yang memungkinkan bioma ini mempertahankan kehidupan.
Curah hujan dapat bervariasi di berbagai wilayah di Arktik. Curah hujan tahunan, termasuk salju yang mencair, adalah 15 hingga 25 cm.
Baca juga: 4 Ciri-ciri Bioma Stepa
Tidak ada sistem akar yang dalam di vegetasi tundra Arktik, namun masih ada berbagai macam tanaman yang mampu menahan iklim dingin.
Ada sekitar 1.700 jenis tumbuhan di kutub dan subarktik. Tumbuhan tersebut termasuk:
Semak rendah, sedges, lumut rusa, lumut hati, dan rerumputan.
Semua tanaman beradaptasi dengan angin yang dingin.
Tumbuhan yang tumbuh pun pendek dan berkelompok untuk menahan suhu dingin dan dilindungi oleh salju selama musim dingin.
Uniknya lagi, tumbuhan di bioma tundra Arktik dapat melakukan fotosintesis pada suhu rendah dan intensitas cahaya rendah.
Baca juga: Studi Fosil Daun Ungkap Rupa Hutan Kalimantan di Masa Lalu
Selain flora, fauna di bioma tundra Arktik juga cukup beragam.