Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mata dari Donor yang Meninggal Dunia Berhasil Dihidupkan Lagi, Kok Bisa?

Kompas.com - 13/05/2022, 10:02 WIB
Mela Arnani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Kendati begitu, beberapa definisi kematian otak memerlukan hilangnya aktivitas sinkron di antara neuron.

Jika definisi tersebut diterima, maka retina manusia dalam penelitian ini belum sepenuhnya mati.

Dikarenakan retina menjadi bagian dari sistem saraf pusat, pemulihan gelombang-b dalam penelitian ini menimbulkan pertanyaan terkait kematian otak.

"Seperti yang didefinisikan saat ini, benar-benar tidak dapat diubah," tulis para penulis.

Apablia fotoreseptor dapat dihidupkan kembali sampai batas tertentu, maka menawarkan harapan untuk transplantasi di masa depan yang dapat membantu memulihkan penglihatan pada orang-orang yang memiliki penyakit mata.

Baca juga: Bagaimana Cara Kerja Mata?

Lebih lanjut, sel-sel yang ditransplantasikan dan tambalan retina donor perlu diintegrasikan dengan mulus ke dalam sirkuit retina yang ada, menjadi tantangan menakutkan yang sudah coba diatasi oleh para ilmuwan.

Sementara itu, mata donor dan model hewan harus dilakukan, dan pengujian gelombang-b bisa menjadi cara yang baik untuk menentukan apakah cangkok retina dapat dilakukan atau tidak.

"Komunitas ilmiah sekarang dapat mempelajari penglihatan manusia dengan cara yang tidak mungkin dilakukan dengan hewan laboratorium," papar Vinberg.

"Kami berharap ini akan memotivasi masyarakat donor organ, donor organ, dan bank mata dengan membantu mereka memahami kemungkinan baru yang menarik dari jenis penelitian ini," pungkas dia.

Sebagai informasi, penelitian tentang menghidupkan kembali mata manusia dari donor yang meninggal dunia ini telah diterbitkan dalam jurnal Nature.

Baca juga: Penyebab Mata Berkedut dan Cara Mudah Menghilangkannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com