Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Covid Ditemukan dalam Tinja Pasien 7 Bulan Setelah Infeksi, Studi Jelaskan

Kompas.com - 29/04/2022, 07:35 WIB
Mela Arnani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Hal itu dikarenakan peserta menggunakan kit untuk mengumpulkan sampel secara mandiri dan kemudian mengirimkannya ke peneliti.

Untuk memastikan keamanan, kit dirancang untuk menonaktifkan virus. Namun, tercatat bahwa otopsi dan biopsi laporan telah memberikan beberapa bukti bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 dapat menginfeksi usus.

Selain itu, peneliti menulis bahwa virus corona lain yang terkait erat dengan SARS-CoV-2 dapat menginfeksi jaringan pernapasan dan GI pada sapi dan manusia.

Apakah reservoir virus menyebabkan long covid?

Menurut peneliti, hasil studi menunjukkan SARS-CoV-2 menginfeksi usus, dan infeksi berlanjut pada beberapa individu yang mengalami gejala Covid-19 yang lama atau long covid.

"Tidak ada yang benar-benar tahu apa yang menyebabkan long covid," kata penulis senior Dr. Ami Bhatt, yang merupakan profesor kedokteran dan genetika di Stanford Medicine di Stanford, CA seperti dikutip dari Medical News Today, Kamis (28/4/2022).

Ia menambahkan, kemungkinan long covid disebabkan oleh respons sistem kekebalan terhadap protein virus Covid di reservoir tersembunyi di seluruh tubuh.

Baca juga: Sinar UV dapat Membunuh Virus Covid-19, tapi Ada Syaratnya

 

Seperti misalnya, orang dengan long covid yang mengalami gejala kognitif atau dikenal sebagai “kabut otak”, dapat memiliki infeksi SARS-CoV-2 yang bertahan lama di sistem sarafnya.

Secara teori, fragmen RNA yang terdeteksi dalam tinja dapat berasal dari reservoir virus selain usus, tapi ini tidak mungkin terjadi.

“Satu hal menarik yang kami temukan adalah pelepasan GI berlanjut setelah saluran pernapasan dites negatif, jadi kami berpikir bahwa pelepasan usus akibat menelan virus lebih kecil kemungkinannya pada titik waktu selanjutnya setelah infeksi awal,” ujar Bhatt.

Lebih lanjut, komunitas mikroorganisme yang hidup di usus, yang secara kolektif dikenal sebagai mikrobioma usus, dapat membantu menentukan infeksi Covid-19 akibat virus SARS-CoV-2 dapat bertahan di sana atau tidak.

“Saya pikir ini adalah hipotesis yang menarik dan yang sedang kami dan yang lainnya sedang uji,” tutur Bhatt.

Peneliti berharap dapat menindaklanjuti penelitian ini dengan analisis mikrobioma usus pada individu yang berhenti mengeluarkan virus Covid SARS-CoV-2 dalam tinjanya dan yang terus mengeluarkan untuk jangka waktu yang lama.

Adapun para peneliti telah melaporkan temuan ini, virus covid ditemukan dalam tinja pasien Covid-19 setelah 7 bulan infeksi, dalam makalah pra-cetak di jurnalMed.

Baca juga: Peneliti Kelelawar Kamboja Lacak Asal-usul Virus Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com