Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Ungkap Objek Misterius yang Melintasi Papua Nugini, Apa Itu?

Kompas.com - 13/04/2022, 18:02 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah objek luar angkasa misterius pernah melintasi langit Papua Nugini di tahun 2014 lalu, dan membuat sejumlah ilmuwan turut mengidentifikasinya.

Kini, ilmuwan dari US Space Command (USSC) menyebutkan bahwa objek misterius tersebut adalah batu luar angkasa atau meteorit dari sistem bintang lain.

Dalam memo terbaru yang dirilis pada 6 April 2022, USSC mengonfirmasi studi yang dilakukan astronom dari Department of Astronomy di Harvard University, Amir Siraj serta Abraham Loeb.

Menurut studi tahun 2019 yang dikirimkan di jurnal pra-cetak arXiv, keduanya mengatakan objek misterius itu merupakan sebuah meteorit kecil berukuran 0,45 meter.

Baca juga: Objek Misterius di Bulan Akhirnya Terpecahkan, Apa Itu Sebenarnya?

Meteorit yang diduga sebagai objek misterius yang melintasi Papua Nugini itu, menabrak atmosfer Bumi pada 8 Januari 2014, setelah meluncur di ruang angkasa dengan kecepatan lebih dari 210.000 km/jam.

Kecepatan ini diketahui jauh melebihi kecepatan rata-rata meteor yang mengorbit di dalam Tata Surya.

"Kecepatan meteor kecil dan lintasan orbitnya, 99 persen membuktikan bahwa objek itu berasal jauh di luar Tata Surya kita, mungkin dari bagian dalam sistem planet atau bintang di cakram galaksi Bima Sakti," tulis peneliti seperti dilansir dari Science Alert, Selasa (12/4/2022). 

Namun demikian, studi tentang kemunculan objek misterius di Papua Nugini pada 2014 lalu tersebut tidak pernah ditinjau rekan sejawat atau diterbitkan dalam jurnal ilmiah.

Baca juga: Ilmuwan Deteksi Objek Misterius yang Lepaskan Energi Radio Setiap 18 Menit

Sebab, beberapa data yang diperlukan untuk memverifikasi perhitungan mereka dianggap bagian dari laporan pemerintah Amerika Serikat.

Akhirnya, para ilmuwan USSC secara resmi mengonfirmasi temuan tim tersebut, terkait objek misterius di langit Papua Nugini. Wakil komandan USSC Letnan Jenderal John E. Shaw, menyampaikan studi tahun 2019 yang dilakukan Siraj serta Loeb cukup akurat untuk divalidasi.

"Konfirmasi ini menjadikan meteor (yang menabrak atmosfer Bumi) di tahun 2014 sebagai objek antarbintang pertama yang pernah terdeteksi di Tata Surya kita," ujar Shaw.

Setelah penemuan meteor yang disebut Oumuamua, kedua astronom itu menggunakan data historis dari Center for Near Earth Object Studies (CNEOS) NASA, guna membuktikan meteor kecil juga bisa datang dari luar Tata Surya, lalu menabrak Bumi.

Baca juga: Lagi, Penjelajah Yutu-2 Milik China Temukan Objek Aneh di Sisi Jauh Bulan

Siraj pun berkata bahwa dirinya masih ingin menerbitkan studi asli yang telah ditulis, di komunitas ilmiah. Sehingga, ilmuwan yang terlibat bisa melanjutkan detail penelitian yang belum lengkap.

Lantaran meteorit itu terbakar di atas Samudra Pasifik Selatan, kata dia, ada kemungkinan pecahan benda itu mendarat di air dan sejak itu berada di dasar laut.

Oleh karena itu, dia mulai berkonsultasi dengan beberapa ahli di bidangnya untuk bisa menemukan sisa-sisa ledakan meteorit.

"Kemungkinan mendapatkan bagian pertama dari materi antarbintang cukup menarik untuk memeriksanya dengan sangat teliti, serta berkonsultasi dengan semua pakar dunia tentang ekspedisi laut untuk memulihkan meteorit," ungkapnya.

Baca juga: Ribuan Ledakan Objek Kosmik Misterius Ditemukan di Luar Angkasa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com