Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/04/2022, 20:01 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ular adalah reptil yang tidak memiliki lengan ataupun kaki untuk bergerak, namun mampu melintasi berbagai wilayah mulai dari gunung, tanah, pohon, hingga perairan. Di perairan, bagaimana cara ular bisa mengambang?

Beberapa ular ada yang menggunakan bisa, menggigit, ataupun melilit mangsa incarannya untuk dikonsumsi. Lantaran bisa bergerak di banyak tempat, mereka juga kerap kali ditemukan mengambang di air.

Berkaitan dengan hal ini, mungkin sebagian orang jadi bertanya-tanya bagaimana cara ular mengambang, bahkan bisa berenang di air.

Oleh karenanya, untuk menjawab hal tersebut serba-serbi hewan akan membahas cara ular mengambang di air.

Dilansir dari Paw Tracks, Minggu (14/2/2021) sebenarnya semua ular bisa bergerak ataupun berenang di air, terlepas dari apakah ular berbisa atau tidak.

Semua ular bisa berenang dengan merendam seluruh tubuhnya di dalam air, ataupun mengambang di atas permukaan air.

Baca juga: Ular Boa Tak Tercekik saat Telan Mangsa Berukuran Besar, Apa Rahasianya?

Lantas, bagaimana cara ular bisa mengambang di air tanpa tenggelam dan menyebabkannya mati?

Ular memiliki empat metode untuk bergerak, dengan tubuhnya yang dilapisi dengan otot di bawah sisiknya. Mereka menggunakan otot dan sisik tersebut untuk bergerak melintasi air. Adapun metode itu antara lain:

1. Metode consertina

Anda dapat melihat ular menggunakan metode concertina untuk dapat bergerak di ruang sempit. Pergerakan ini mirip dengan seekor cacing yang bergerak ke depan. Pertama, ular akan menjangkar bagian belakang tubuhnya dengan menekan tanah atau benda di sekitar.

Kemudian, mendorong ke seluruh tubuhnya ke arah depan. Setelah itu, mereka akan menjatuhkan kepalanya dengan menggantung ke tanah sambil mencondongkan seluruh tubuhnya ke depan. Dengan begitu, mereka bisa bergerak dengan baik di ruangan yang sempit.

2. Metode rectilinear

Metode kedua adalah rectilinear, yang memungkinkan ular untuk ular merayap ke depan dalam satu garis lurus. Umumnya, ular menggunakan sisik lebar di perutnya untuk mencengkeram permukaan dan mendorong dirinya sendiri ke depan.

Baca juga: Ada Ular Berkepala Dua, Apa Penyebabnya?

Ilustrasi ular laut.SHUTTERSTOCK/Rich Carey Ilustrasi ular laut.

3. Metode serpentine

Metode serpentine merupakan jenis gerakan yang biasanya dilakukan seekor ular untuk merayap di tanah. Dengan gerakan bergelombang, ular akan terus menggerakkan tubuhnya dan menggunakan sisik di perutnya untuk bisa berpindah tempat.

4. Metode sidewinding

Terakhir adalah metode sidewinding di mana ular menggunakan jenis gerakan ini ketika mereka berada di permukaan yang sulit digapai oleh sisik perutnya, seperti lumpur atau pasir.

Ular akan melemparkan kepalanya ke depan dan menggeliatkan tubuhnya ke arah yang sama. Saat tubuhnya mulai bergerak, ular akan memajukan kepalanya.

Sama seperti di darat, hewan bersisik ini juga menggunakan gerakan serupa pada saat berada di air. Sering kali, ular menggunakan metode serpentine agar bisa mengambang di kolam, danau, dan terkadang di lautan.

Selain itu, ular juga menggunakan tegangan permukaan air dan mengombinasikannya dengan gerakan bergelombang untuk tetap mengapung.

Ketika seekor ular meliuk dan membentuk tubuhnya seperti huruf S, sebenarnya ia menggunakan kekuatan air yang berada di belakangnya. Sehingga, ular bisa bergerak ke depan walaupun posisinya berada di air.

Baca juga: Ular Berbulu Hijau di Thailand Viral di Medsos, Ini Fakta Sebenarnya

Seperti dilansir dari Animal Food Planet, Jumat (27/8/2021) spesies ular moccasin adalah salah satu hewan yang sangat gemar mengambang di air. Mereka mengambang di permukaan air dan mengangkat kepalanya untuk mengamati sekeliling.

Sebagai bagian dari evolusi, jenis ular air lainnya telah mengembangkan ekor pipih yang berfungsi sebagai dayung di dalam air.

Mereka mampu berenang dengan cepat karena kemampuan beradaptasi ini. Ular yang telah berevolusi untuk hidup di dekat atau di dalam air pun memiliki tubuh yang lebih pipih, dan memiliki ekor yang menyerupai dayung.

Jadi, air bukanlah halangan bagi ular untuk berada di air menggunakan empat gerakan yang sama untuk membantu mereka bergerak, bahkan tanpa anggota badan. Beberapa ular dapat menyelam ke dalam air, dan mampu mengarahkan dirinya di dalam ekosistem ini.

Kendati semua jenis ular bisa bergerak dengan baik di daratan, hal yang sama tidak berlaku saat mereka berada di dalam air.

Ular laut misalnya, yang memang andal untuk berenang maupun mengambang di permukaan air dibandingkan spesies ular darat.

Baca juga: Mengenal Black Mamba, Ular Berbisa yang Bisa Membunuh Manusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com