Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/03/2022, 13:05 WIB
Mela Arnani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 

3. Mitos: Memiliki bayi atau hamil akan memperbaiki endometriosis

Fakta: Gejala endometriosis bisa tampak membaik selama kehamilan karena perubahan kadar hormon. Efek ini mungkin hanya bersifat sementara dan gejala dapat terjadi kembali.

“Betul saat hamil tidak ada nyeri karena tidak ada haid, ada perubahan hormon yang menekan gejalanya. Tapi, ini bersifat sementara. Setelah melahirkan, haid lagi, gejala endometriosis bisa terjadi (kembali),” papar Wiryawan.

4. Mitos: Jika menderita endometriosis, Anda tidak dapat memiliki anak

Fakta: Meski bisa lebih sulit untuk hamil, kebanyakan wanita dengan endometriosis masih bisa memiliki anak.

“Tidak berarti penderita tidak dapat hamil,” ujar Wiryawan.

5. Mitos: Pengangkatan rahim akan menyembuhkan endometriosis

Fakta: Terapi bertujuan menghilangkan nyeri atau infertilitas, tapi gejalanya bisa kembali.

Pengangkatan rahin atau histerektomi merupakan pilihan terakhir apabila semua modalitas terapi tidak memberikan manfaat.

Baca juga: Studi Temukan Hubungan Genetik Endometriosis, Depresi hingga Gangguan Mood

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com