3. Mitos: Memiliki bayi atau hamil akan memperbaiki endometriosis
Fakta: Gejala endometriosis bisa tampak membaik selama kehamilan karena perubahan kadar hormon. Efek ini mungkin hanya bersifat sementara dan gejala dapat terjadi kembali.
“Betul saat hamil tidak ada nyeri karena tidak ada haid, ada perubahan hormon yang menekan gejalanya. Tapi, ini bersifat sementara. Setelah melahirkan, haid lagi, gejala endometriosis bisa terjadi (kembali),” papar Wiryawan.
4. Mitos: Jika menderita endometriosis, Anda tidak dapat memiliki anak
Fakta: Meski bisa lebih sulit untuk hamil, kebanyakan wanita dengan endometriosis masih bisa memiliki anak.
“Tidak berarti penderita tidak dapat hamil,” ujar Wiryawan.
5. Mitos: Pengangkatan rahim akan menyembuhkan endometriosis
Fakta: Terapi bertujuan menghilangkan nyeri atau infertilitas, tapi gejalanya bisa kembali.
Pengangkatan rahin atau histerektomi merupakan pilihan terakhir apabila semua modalitas terapi tidak memberikan manfaat.
Baca juga: Studi Temukan Hubungan Genetik Endometriosis, Depresi hingga Gangguan Mood
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.