Namun, berdasarkan IUCN Red List, ikan tapah masuk kategori rawan punah, dikarenakan tingginya angka konsumsi oleh masyarakat di sekitar sungai.
Adapun ikan ini dapat tumbuh sampai ukuran 150 cm dengan berat mencapai 86 kilogram. Ikan tapah merupakan ikan predator atau karnivora.
Beberapa makanannya seperti hewan amfibi, udang, dan ikan yang lebih kecil.
Perlu diketahui, ikan tapah tidak terlalu banyak makan, hanya satu sampai dua kali dalam seminggu. Ikan ini sangat ganas, sehingga harus berhati-hati.
Baca juga: Minim Oksigen, Bagaimana Ikan Buta Cavefish Bertahan Hidup?
Penemuan ikan tapah raksasa di Sumatera Utara ini telah menarik perhatian masyarakat dan viral di media sosial.
Namun, selain di Indonesia, habitat ikan ini juga dapat ditemukan di sungai-sungai di berbagai negara Asia, terutama Pakistan, India, Myanmar, Thailand, Kamboja, dan Afghanistan.
Ikan air tawar ini biasanya ditemukan di sungai besar yang dalam dengan aliran air lambat. Selain itu, bisa juga ditemukan di bendungan dan air tawar lainnya.
Dalam berkembang biak, ikan tapah melakukannya di aliran sungai dangkal dengan cara bertelur atau ovipar. Ikan tapah paling banyak bertelur saat musim hujan.
Baca juga: Ikan Anglerfish Menggigit Perut Betina dan Menempel seperti Parasit Saat Kawin
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.