Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Otak Kembali Sadar Setelah Anestesi

Kompas.com - 13/03/2022, 16:03 WIB
Mela Arnani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 

Tim juga menindaklanjuti dengan peserta kelompok mengenai jadwal tidur di hari-hari setelah percobaan.

Pengalaman tersebut tampaknya tidak mempengaruhi pola tidur secara negatif pada mereka yang telah dibius.

"Ini menunjukkan bahwa otak manusia yang sehat tangguh, bahkan dengan paparan anestesi yang dalam dalam waktu lama," papar ahli anestesi Michael Avidan dari Washington University.

Secara klinis, lanjut dia, hal tersebut menyiratkan beberapa gangguan kognisi yang sering dilihat selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu selama pemulihan dari anestesi dan operasi seperti delirium, kemungkinan disebabkan oleh faktor-faktor selain efek obat anestesi yang tersisa di otak.

Baca juga: Obat Bius untuk Operasi Sudah Digunakan Sejak 180 Tahun Lalu, Begini Sejarahnya

Banyak prosedur bedah tidak akan mungkin dilakukan tanpa anestesi, cara yang efektif dan terkontrol untuk mematikan kesadaran di otak, sesuatu yang dapat terjadi tanpa disengaja dalam kasus koma.

Meskipun digunakan secara luas, peneliti tidak benar-benar memahami bagaimana anestesi bekerja dengan detail yang tepat, bahkan saat telah menemukan cara menggunakannya dengan aman.

Ada banyak ide yang terkait dengan cara otak menangani obat-obatan ini, tetapi belum ada bukti nyata.

Temuan baru-baru ini tidak hanya dapat membantu dengan perawatan dan perawatan pasien setelah operasi besar yang melibatkan anestesi, tapi juga dalam memberikan pemahaman yang lebih baik kepada para ilmuwan tentang otak dan bagaimana otak merespons gangguan.

"Bagaimana otak pulih dari keadaan tidak sadar adalah penting secara klinis, tetapi juga memberi kita wawasan tentang dasar saraf kesadaran itu sendiri," kata ahli anestesi George Mashour dari University of Michigan.

Sebagai informasi, penelitian ini telah dipublikasikan di eLife.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com