Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Begini Cara Otak Kembali Sadar Setelah Anestesi

Orang yang diberi suntikan anestesi akan tidak sadar dalam jangka waktu tertentu. Hal ini pun mungkin menjadi pertanyaan bagi sebagian orang, mengenai bagaimana otak manusia memulai kembali setelah dibius, keadaan koma, atau tidur nyenyak.

Para ilmuwan mencoba menjawab pertanyaan tersebut, dengan menganalisis sebanyak 30 orang dewasa sehat yang dibius selama tiga jam dan 30 orang dewasa sehat dalam kondisi tidak dibius sebagai kelompok kontrol.

Sebuah studi yang dilakukan pada 2021 mengungkapkan beberapa wawasan mengenai bagaimana otak membawa dirinya kembali ke kesadaran.

Dari studi tersebut diketahui, ternyata otak beralih kembali pada satu bagian pada satu waktu, bukan sekaligus. Kemampuan pemecahan masalah abstrak, seperti yang ditangani oleh korteks prefrontal menjadi area yang fungsinya paling cepat kembali.

Sementara itu, area otak lainnya termasuk yang mengatur waktu reaksi dan perhatian, membutuhkan waktu lebih lama.

"Meskipun awalnya mengejutkan, masuk akal dalam istilah evolusi bahwa kognisi yang lebih tinggi perlu pulih lebih awal," kata ahli anestesi dari University of Pennsylvania Max Kelz seperti dikutip dari Science Alert, Sabtu (12/3/2022).

Ia mencontohkan, apabila seseorang terbangun karena ancaman, struktur seperti korteks prefrontal akan menjadi penting untuk mengategorikan situasi dan menghasilkan rencana tindakan.

Lebih lanjut, berbagai metode digunakan untuk mengukur hal-hal yang terjadi di otak, termasuk pemindaian elektroensefalografi (EEG) dan tes kognitif sebelum dan sesudah operasi.

Tes ini mengukur kecepatan reaksi, ingatan, dan keterampilan lainnya.

Dengan menganalisis pembacaan EEG, para peneliti mencatat bahwa daerah frontal otak, di mana fungsi termasuk pemecahan masalah, memori, dan kontrol motorik berada, menjadi sangat aktif saat otak mulai pulih.

Sebuah perbandingan dengan kelompok kontrol menunjukkan, dibutuhkan sekitar tiga jam bagi orang yang telah dibius untuk pulih sepenuhnya.


Tim juga menindaklanjuti dengan peserta kelompok mengenai jadwal tidur di hari-hari setelah percobaan.

Pengalaman tersebut tampaknya tidak mempengaruhi pola tidur secara negatif pada mereka yang telah dibius.

"Ini menunjukkan bahwa otak manusia yang sehat tangguh, bahkan dengan paparan anestesi yang dalam dalam waktu lama," papar ahli anestesi Michael Avidan dari Washington University.

Secara klinis, lanjut dia, hal tersebut menyiratkan beberapa gangguan kognisi yang sering dilihat selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu selama pemulihan dari anestesi dan operasi seperti delirium, kemungkinan disebabkan oleh faktor-faktor selain efek obat anestesi yang tersisa di otak.

Banyak prosedur bedah tidak akan mungkin dilakukan tanpa anestesi, cara yang efektif dan terkontrol untuk mematikan kesadaran di otak, sesuatu yang dapat terjadi tanpa disengaja dalam kasus koma.

Meskipun digunakan secara luas, peneliti tidak benar-benar memahami bagaimana anestesi bekerja dengan detail yang tepat, bahkan saat telah menemukan cara menggunakannya dengan aman.

Ada banyak ide yang terkait dengan cara otak menangani obat-obatan ini, tetapi belum ada bukti nyata.

Temuan baru-baru ini tidak hanya dapat membantu dengan perawatan dan perawatan pasien setelah operasi besar yang melibatkan anestesi, tapi juga dalam memberikan pemahaman yang lebih baik kepada para ilmuwan tentang otak dan bagaimana otak merespons gangguan.

"Bagaimana otak pulih dari keadaan tidak sadar adalah penting secara klinis, tetapi juga memberi kita wawasan tentang dasar saraf kesadaran itu sendiri," kata ahli anestesi George Mashour dari University of Michigan.

Sebagai informasi, penelitian ini telah dipublikasikan di eLife.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/03/13/160300323/begini-cara-otak-kembali-sadar-setelah-anestesi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke