Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/03/2022, 14:02 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Secara ilmiah, garis-garis telapak tangan manusia dikenal sebagai lipatan fleksi palmar. 

Garis tangan mulai terbentuk sekitar minggu ke-12 kehamilan, saat bayi berkembang di dalam rahim. 

Ini berarti bahwa semua manusia dilahirkan dengan garis-garis di telapak tangan.

Fungsi garis tangan

Dilansir dari Science ABC, fungsi utama garis tangan adalah membantu kulit telapak tangan meremas dan meregang. 

Hanya di sepanjang garis inilah kulit tangan terlipat sesuai dengan posisi tangan yang relevan, seperti saat meregang atau mengepalkan tangan.

Baca juga: Makan Pakai Tangan Memang Lebih Nikmat, Sains Telah Buktikan

Selain itu, garis tangan juga dapat membantu mengidentifikasi kelainan bawaan tertentu pada seseorang.

Para ilmuwan telah mempelajari garis-garis yang tampaknya acak ini dan menciptakan beberapa sistem klasifikasi untuk lipatannya.

Pada garis tangan terdapat tiga garis yang tampak paling dalam dibandingkan garis-garis lainnya.

Garis horizontal paling atas adalah lipatan palmar distal, di bawahnya ada garis horizontal lain yang disebut lipatan palmar proksimal. Terakhir, lengkungan mulai dari lipatan palmar proksimal ke pergelangan tangan adalah lipatan tenar atau lipatan longitudinal radial.

Kenapa manusia memiliki garis tangan?

Tak dapat disangkal bahwa tangan adalah salah satu organ tubuh yang bekerja paling keras. 

Baca juga: Kenapa Manusia Mempunyai Kuku di Jari Tangan dan Kaki? Sains Jelaskan

Agar tangan dapat melakukan semua aktivitas fisik yang dibutuhkan, kulit yang menutupinya harus dapat beradaptasi dengan posisi yang kompleks. 

Oleh sebab itu, ketika tangan meregang, melipat, menekuk, atau mengepal, kulit telapak tangan harus bisa mengikutinya.

Jika bukan karena garis-garis di telapak tangan, kantong-kantong kulit yang kendur akan mencuat dari bawah telapak tangan dan jari-jari. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com