KOMPAS.com - Usai mengguncang Pasaman Barat, Sumatera Barat, gempa bumi juga terjadi di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada pukul 16.22 WIB, Jumat (25/2/2022).
Berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 5,1.
Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno M.Si mengatakan, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,26° LS ; 118,65° BT.
Baca juga: 2 Gempa Guncang Sumatera Barat Berpotensi Kerusakan, Ini Analisis BMKG
Lokasi tepatnya berada di laut pada jarak 22 kilometer arah Barat Laut Bima, Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 174 kilometer.
Bambang menjelaskan, dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun mendatar (normal oblique)," jelasnya.
Kendati gempa bumi ini berpusat di laut, hasil pemodelan BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
Namun, berdasarkan estimasi peta guncangan atau shakemap, gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Bima dengan skala intensitas I-II MMI, di mana getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut," kata dia.
Hasil monitoring BMKG hingga pukul 17.05 WIB belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Upayakan agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Serta, periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah.
Baca juga: Gempa Pasaman Barat, 9 Sejarah Gempa Sumatera Barat dari BMKG
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.