KOMPAS.com - Analisis ulang yang dilakukan terhadap fosil Struthiosaurus austriacus ternyata memberikan perspektif baru terhadap hewan yang berasal dari periode Kapur Akhir ini.
Dalam analisis ulang tersebut, peneliti menemukan bahwa saat hidup 80 juta tahun lalu, dinosaurus tersebut cenderung lamban dalam bergerak dan juga tuli.
Analisis ulang ini dilakukan dengan menggunakan pemindaian 3D resolusi tinggi dari bagian tempurung otak parsial tengkorak dinosaurus.
Peneliti juga menggunakan micro-CT, di mana sinar-X membangun penampang objek yang terperinci untuk membuat pemindaian.
Baca juga: Lebih dari 500 Spesies Baru Sepanjang 2021, dari Dinosaurus hingga Tanaman
Mengutip Science Alert, Senin (17/1/2022) peneliti menemukan tanda-tanda bahwa dinosaurus tak memiliki kapasitas otak untuk fokus pada pemangsa potensial, karena bagian flokulus kecil dari otak yang melakukan pekerjaan ini.
Itu menunjukkan bahwa lempeng dan paku pada tubuh S.austriacus cukup untuk bertahan dari hewan lain.
"S.austriacus mungkin lebih mengandalkan pelindung tubuhnya untuk perlindungan," kata Marco Schade, ahli paleontologi dari Universitas Greifswald di Jerman.
Selain temuan tersebut, peneliti juga mengungkap hal menarik lainnya.
Pemindaian tempurung otak lebih mendalam mengungkapkan saluran setengah lingkaran di telinga bagian dalam dibentuk sedemikan rupa, sehingga menunjukkan bahwa dinosaurus bukanlah yang paling gesit dari jenisnya.
Saluran setengah lingkaran ini merupakan bagian telinga yang membantu mengontrol gerakan keseimbangan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.