Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Semeru Erupsi Lagi, Relawan dan Warga Diminta Jauhi Radius 5 KM dari Bukaan Kawah

Kompas.com - 16/12/2021, 15:56 WIB
Ellyvon Pranita,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gunung Semeru kembali mengalami erupsi. Dua kali erupsi ini terjadi pada pukul 09.01 WIB, dan 09.30 WIB, Kamis (16/12/2021).

Dari video amatir yang beredar di media sosial, saat letusan atau erupsi Gunung Semeru ini terjadi, sejumlah relawan berlarian turun dari lokasi bencana letusan Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur. Mereka berupaya menyelamatkan diri dari awan panas guguran atau APG yang cukup besar.

Dalam video juga terlihat sejumlah relawan dan warga panik, dan kendaraan berat yang dipergunakan untuk mengevakuasi lokasi erupsi sebelumnya berusaha menjauh dari lokasi guguran awan panas itu.

"Tadi sekitar pukul 09.30 WIB terjadi awan panas guguran (APG) lagi," kata Ketua Badan Rescue Nasem Jember David Handoko Seto yang berada di lokasi bencana hari ini.

Baca juga: Masih Ada Letusan Kecil di Gunung Semeru, Ini Saran Keselamatan PVMBG

Mukdas Sofian A.Md dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) membenarkan erupsi Gunung Semeru yang terjadi hari ini.

"Visual letusan tidak teramati. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 17 mm dan durasi 395 detik (pada pukul 09.30 WIB)," jelasnya dalam keterangan tertulis di laman Magma Indonesia, Kamis (16/12/2021).

Sementara itu, untuk erupsi yang terjadi pada pukul 09.01 WIB, visual letusannya juga tidak teramati, tetapi erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 25 mm dan durasi 0 detik.

Warga yang berada di lokasi berisiko bencana adalah Dusun Umbulan, Curah Kobokan, dan Dusun Kajar Kuning, Kecamatan Pronojiwo, yang segera dievakuasi oleh petugas gabungan.

Baca juga: Letusan Gunung Semeru dan Jaminan Kesuburan untuk Masa Depan

Dengan adanya kondisi ini, maka ada beberapa rekomendasi agar masyarakat di sekitar kawasan itu tetap aman dari potensi erupsi susulan ataupun tumpahan awan panas guguran yang bisa terjadi berikutnya.

1. Jauhi radius 1 kilometer

Masyarakat, pengunjung, wisatawan tidak beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari kawah atau puncak gunung semeru.

2. Jaga jarak 5 kilometer

Masyarakat, pengunjung, wisatawan tidak boleh beraktivitas dalam jarak 5 kilometer dari arah bukaan kawah di sektor tenggara-selatan, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahan di sepanjang aliran sungai atau lembah di puncak Gunung Semeru.

"Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya," jelas Mukdas.

3. Jauhi area terdampak

Untuk saat ini, masyarakat diminta untuk menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas, karena saat ini suhunya masih tinggi.

4. Waspadai jalur awan panas

Warga dan relawan juga diminta untuk mewaspadai poensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan.

"Mewaspadai ancaman lahar di alur sungai atau lembah yang berhulu di Gunung Semeru, mengingat banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com