Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Gempa Bumi Larantuka NTT, Sudah 505 Kali Susulan hingga Hari Ini

Kompas.com - 16/12/2021, 12:57 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berdasarkan update perkembangan terkini gempa bumi di Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga pagi ini, Kamis (16/12/2021) sudah mengalami gempa susulan sebanyak 505 kali.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Inforamasi Gempa bumi dan Peringatan Dini Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono M.Si.

"Hanya ada gempa susulan (aftershock) sebanyak 505 hingga pukul 09.00 WIB tadi pagi (di gempa bumi Larantuka, NTT)," kata Daryono kepada Kompas.com, Kamis (16/12/2021).

Baca juga: PVMBG Imbau Masyarakat Waspadai Potensi Retakan Tanah Pasca-gempa NTT

Berikut beberapa data yang ada terkait gempa bumi di Larantuka, NTT.

1. Pusat lokasi gempa

Seperti diketahui, gempa bumi tektonik bermagnitudo M 7.5 telah mengguncang wilayah Laut Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) pukul 10.20 WIB, Selasa (14/12/2021). 

Berdasarkan hasil analisis BMKG pada saat itu menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter updater dengan magnitudo M 7,4.

2. Potensi tsunami diakhiri

BMKG pun mengeluarkan peringatan dini potensi tsunami yang bisa terjadi di sejumlah wilayah terdekat akibat gempa di Laut Flores, Larantuka, Nusa Tenggara Timur tersebut.

Namun, peringatan dini tsunami akibat gempa bumi tektonik M 7.5 yang mengguncang Laut Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) telah diakhiri.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengatakan, diakhirinya peringatan dini tsunami ini sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku.

"Ini karena sudah dua jam sejak peringatan dini dikeluarkan, dengan melihat update situasi terbaru, maka peringatan dini tsunami akibat gempa bumi di Laut Flores, NTT kami akhiri," kata Dwikorita dalam konferensi pers BMKG, Selasa (14/12/2021).

Seperti diketahui, gempa bumi tektonik dengan magnitudo M 7.5 yang mengguncang wilayah Laut Flores tersebut telah terjadi pada pukul 10.20 WIB atau 11.20 Wita.

Sehingga, pada pukul 12.27 WIB atau 13.27 Wita peringatan dini tsunami ini resmi diakhiri.

Saat itu, potensi tsunami dengan tingkat ancaman waspada terjadi di Flores Timur bagian Utara, Pulau Sikka, Sikka bagian utara dan Pulau Lembata.

Hasil monitoring Tide Gauge menunjukkan adanya kenaikan muka air laut setinggi 7 cm di Stasiun Tide Gauge Reo dan Marapokot, Nusa Tenggara Timur.

3. Jenis dan mekanisme gempa bumi

Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno MSi mengatakan, dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktifitas sesar aktif di Laut Flores.  

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike slip)," kata Bambang.

Baca juga: Mengapa Gempa NTT Terasa hingga Makassar? Ini Penjelasan Pakar

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com