Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai 7 Penyakit yang Sering Muncul Saat Banjir

Kompas.com - 10/12/2021, 09:03 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memasuki musim hujan seperti sekarang, bencana hidrometeorologi di sejumlah wilayah di Indonesia kerap terjadi, salah satunya adalah banjir.

Intensitas curah hujan yang tinggi membuat beberapa daerah di Indonesia mengalami banjir bandang.

Diberitakan Kompas.com, beberapa waktu lalu banjir bandang melanda berbagai wilayah seperti Pulau Jawa, Bali, Kalimantan hingga Sulawesi.

Berdasarkan laporan terbaru, banjir rob telah terjadi di Manado, Sulawesi Utara pada Selasa (7/12/2021).

Baca juga: Banjir Rob di Manado, Ini Daftar Wilayah Berpotensi Gelombang Tinggi Capai 6 Meter

Ketika bencana banjir melanda suatu wilayah, potensi yang bisa ditimbulkan bukan hanya hanyut terbawa arus atau rusaknya berbagai benda yang terendam air, tapi risiko terpapar penyakit menular tertentu juga sangat tinggi.

Banjir dapat menyebabkan seseorang cedera, hipotermia, hingga tergigit hewan yang terbawa air.

Sementara, pada kesehatan, banjir berisiko meningkatkan penularan penyakit lewat air seperti demam tifoid atau tipes, kolera, leptospirosis, ataupun hepatitis A.

Selain itu, penyakit malaria dan demam berdarah dengue (DBD) juga merupakan penyakit yang sering muncul akibat banjir.

Penyakit menular akibat banjir

1. Penyakit kulit

Anda pasti mengetahui bahwa air banjir telah terkontaminasi dengan berbagai kuman dan bakteri. Saat daya tahan tubuh menurun, seseorang bisa dengan mudahnya terserang penyakit kulit setelah berkontak langsung dengan bakteri pada air.

2. Demam tifoid atau tipes

Demam tifoid atau tipes dapat ditularkan melalui makanan yang telah terkontaminasi bakteri Salmonella typhi. Setelah banjir, berbagai tempat atau wadah makanan pun berisiko terpapar bakteri ini.

Kemudian, bakteri menyebar ke makanan serta minuman, maka mengonsumsi keduanya akan menyebabkan penyakit tipes.

3. Diare

Masalah pencernaan seperti diare sering kali dialami oleh korban banjir. Sebab, air yang biasa dikonsumsi menjadi tercemar dan menyebabkan banyak orang yang meminumnya terkena diare.

4. Demam berdarah

Di musim hujan, kasus demam berdarah pun meningkat setiap tahunnya. Penyakit demam berdarah berasal dari nyamuk Aedes aegypti yang biasa hidup di genangan air.

Artinya, ketika banjir, nyamuk akan dengan mudah berkembang biak dan menyebabkan banyak orang terkena DBD.

Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan jika Ada Peringatan Waspada Banjir dari BMKG?

Ilustrasi banjir Shutterstock Ilustrasi banjir

5. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)

Penyakit menular setelah banjir juga menyerang saluran pernapasan, salah satunya adalah ISPA.

Penyakit tersebut disebabkan karena infeksi dari bakteri, virus, maupun mikroba lainnya yang mungkin telah mencemari air. Smenetara, gejala umum ISPA meliputi demam, sesak napas, batuk, hingga nyeri dada.

Baca juga: Cara Mencegah Banjir

6. Leptospirosis

Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira. Bakteri ini diketahui berasal dari kotoran tikus. Penularan penyakit ini dapat terjadi saat seseorang yang memiliki luka terbuka kemudian terkena air yang mengandung bakteri Leptospira.

Untuk itu, disarankan bagi Anda yang memiliki luka agar tidak beraktivitas di sekitar genangan air setelah banjir.

7. Hepatitis A

Penyakit menular selanjutnya yang disebabkan banjir adalah hepatitis A. Penyakit hepatitis A merupakan infeksi virus pada organ hati yang menyebabkan peradangan hingga mengganggu fungsi hati.

Selain itu, virus penyebab hepatitis A dapat menyebar melalui tinja yang mencemari makanan, minuman, maupun benda di sekitar.

Di sisi lain, dampak banjir tidak hanya berimbas pada penyakit menular fisik, tetapi dapat pula mengganggu kesehatan mental seseorang.

Dilansir dari laman National Health Portal, Minggu (25/9/2018) seseorang yang terkena bencana banjir mungkin akan merasa cemas, pola tidur tidak teratur atau terus mengalami mimpi buruk, bahkan menarik diri dari lingkungannya.

Pertolongan pertama dari kondisi ini adalah memberikan pendampingan yang tepat untuk mereka.

Mencegah penyakit menular saat banjir

Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) memberikan panduan pencegahan penyakit pasca banjir, antara lain:

  • Lindungi diri dari hewan berbahaya ataupun serangga.
  • Untuk mencegah penyakit, desinfeksi dan bersihkan rumah serta dan barang-barang di dalamnya. Hal ini akan mencegah pertumbuhan beberapa bakteri, virus, jamur, dan lumut yang dapat menyebabkan penyakit.
  • Makanan dan minuman yang Anda miliki mungkin telah terkontaminasi dengan bakteri. Maka dari itu, ikuti arahan petugas untuk mengetahui apakah air aman untuk diminum atau digunakan untuk memasak dan mandi.
  • Selalu cuci tangan dengan sabun setelah melakukan kegiatan apa pun.
  • Untuk menghindari gigitan nyamuk, gunakan baju berlengan panjang.

Baca juga: 10 Langkah Penyelamatan Diri dari Bencana Banjir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com