Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Rob di Manado, BMKG Sebut Penyebabnya Air Pasang, Ombak, dan Gelombang Tinggi

Kompas.com - 08/12/2021, 13:47 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Ombak pantai yang cukup besar, yang menerjang kawasan bisnis di lahan reklamasi, terutama di Manado Town Square (Mantos), Manado, Sulawesi Utara, menjadi penyebab kawasan tersebut terendam banjir rob, Selasa, (7/12/2021).

Dalam video yang beredar di media sosial maupun grup WhatApps, di belakang Mantos yang biasa menjadi tempat parkir kendaraan, sekarang terlihat gelombang air laut melebihi batas normal.

Ombak pantai di kawasan ini bahkan sampai badan jalan, yang membuat area tersebut terendam banjir rob.

Dalam beberapa video juga memperlihatkan ombak besar yang terjadi di sana menyeret kendaraan mobil yang melintasi di area parkir. Beberapa mobil yang diparkir dekat tepi pantai juga terdampak ombak besar.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Utara Joy Oroh membenarkan gelombang pasang yang terjadi di belakang Mantos. 

"Saya ada di Mantos saat ini memantau kondisi. Memang saat ini air laut naik hingga terjadi gelombang pasang dan mengakibatkan banjir rob," kata Joy dalam pemberitaan Kompas.com, Selasa (7/12/2021) malam.

Baca juga: Banjir Rob Berpotensi Terjadi Kembali, Ini 4 Faktor Pemicunya

 

Apa penyebab banjir rob dan ombak besar di Manado?

Menjawab penyebab banjir rob di Manado, serta terjangan ombak pantai yang cukup besar yang terjadi di sekitar kawasan Mantos, Manado itu, Kepala Pusat Meteorologi Maritim Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Eko Prasetyo pun angkat bicara.

"Ya memang banjir rob di Manado itu berbarengan antara fase pasang air laut, dengan fenomena angin kencang dan gelombang tinggi di Pesisir Utara Sulawesi Utara," kata Eko saat dihubungi Kompas.com, Rabu (8/12/2021).

Artinya, kondisi tersebut membuat terjadinya dorongan air laut masuk ke daratan, terlebih akibat angin dan gelombang tinggi yang ada ketika fase air laut pasang maksimum sedang terjadi.

Air laut yang telah memasuki daratan diketahui sudah mengganggu aktivitas masyarakat setempat, karena sudah menggenangi jalan raya, bangunan, serta menghanyutkan beberapa mobil dan benda-benda ringan di sekitar kawasan itu.

Lebih lanjut, Eko menambahkan, masyarakat masih diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kejadian banjir rob di Manado, terutama di area Pesisir Utara Sulawesi Utara, termasuk Manado.

Baca juga: BMKG: Waspada Potensi Banjir Rob di Sejumlah Wilayah Indonesia, Ini Daftarnya...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com