KOMPAS.com - Penjelasan tentang kenapa manusia tidak memiliki ekor seperti primata lain menjadi salah satu berita populer Sains.
Lantas, apa jadinya jika di Bumi tidak ada gaya gravitasi? Ternyata, tanpa gaya gravitasi Bumi akan berubah secara signifikan.
5 ikan air tawar terbesar di dunia hingga misteri asteroid merah yang membingungkan peneliti juga menjadi berita populer lainnya.
Berikut rangkuman berita populer Sains sepanjang Minggu (21/11/2021) hingga Senin (22/11/2021) pagi.
Puluhan juta tahun yang lalu, nenek moyang manusia dan semua primata lainnya memiliki ekor. Namun seiring dengan diversifikasi dan evolusi primata, nenek moyang manusia modern serta kera, seperti simpanse dan bonobo tak lagi memiliki ekor.
Lantas mengapa beberapa primata masih mempertahankan ekornya sementara manusia dan kera tidak?
Baru-baru ini peneliti menemukan petunjuk, mengapa manusia tak memiliki ekor.
Peneliti sekaligus kandidat doktoral di New York University's (NYU) Grossman School of Medicine, Bo Xia mengungkapkan ketertarikannya terhadap teka-teki hilangnya ekor manusia membawanya untuk melakukan penelitian terhadap topik ini.
Baca selengkapnya di sini:
Termasuk Primata, Kenapa Manusia Tak Memiliki Ekor?
Gravitasi adalah gaya tarik-menarik antara dua atom. Hingga saat ini, gaya gravitasi di Bumi tidak pernah berubah.
Alasan mengapa gaya gravitasi tidak pernah berubah adalah karena massa Bumi yang juga tidak pernah berubah.
Satu-satunya cara untuk mengubah gravitasi di Bumi secara tiba-tiba adalah dengan mengubah massa planet.
Meski demikian, perubahan massa yang cukup besar untuk menghasilkan perubahan gravitasi pun tidak bisa terjadi dalam waktu dekat.
Tanpa gaya gravitasi, kondisi Bumi akan berubah secara signifikan. Ini akan memiliki pengaruh besar pada hampir semua hal karena ada begitu banyak yang dipengaruhi oleh gravitasi.
Dilansir dari How Stuff Works, saat tidak ada gaya gravitasi, berbagai benda, baik yang berukuran kecil maupun besar, akan mulai mengambang.
Selengkapnya baca di sini:
Apa yang Terjadi Jika Tidak Ada Gaya Gravitasi di Bumi?
Tidak hanya air laut yang menjadi habitat bagi ikan-ikan terbesar di dunia, namun juga air tawar.
Ikan air tawar terbesar di dunia hidup di sungai dan danau terbesar di dunia. Tahukah kamu ikan terbesar di dunia?
Selengkapnya baca di sini:
5 Ikan Air Tawar Terbesar di Dunia, Ada yang Beratnya Hampir 2 Ton
Asal usul asteroid merah Kamo'oalewa masih menjadi misteri untuk para ilmuwan.
Sejauh ini, yang diketahui barulah benda angkasa ini ditemukan pada 2016 dan orbitnya relatif dekat dengan bumi. Selain itu, tak banyak yang diketahui.
Namun, penelitian terbaru, telah menambah petunjuk mengenai misteri kemunculannya: asteroid ini bisa menjadi bagian dari Bulannya Bumi.
"Ini tidak tampak seperti apa yang kita bayangkan, kalau ini hanyalah sebuah asteroid normal," kata Benjamin Sharkey, seorang astronom dari Universitas Arizona sekaligus penulis utama dari penelitian terbaru yang dipublikasi melalui jurnal Nature.
Rekannya, Juan Sanchez yang juga ambil bagian dari penelitian ini mengatakan kepada BBC bahwa mungkin asteroid ini terlontar akibat tabrakan antara Bulan dengan sebuah meteor.
"Materinya kemungkinan berasal dari pecahan permukaan Bulan," ungkap Sanchez.
Selengkapnya baca di sini:
Misteri Asteroid Merah yang Disebut Bulan Kecil Mulai Terkuak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.