5 Penyakit Kanker yang Paling Mematikan

KOMPAS.com - Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), penyakit kanker adalah penyebab kematian paling umum kedua di Amerika, setelah penyakit jantung.

Meski didiagnois dini dan segera dilakukan perawatan medis, beberapa jenis kanker masih berpotensi mengancam nyawa.

Dilansir dari Live Science, di seluruh dunia, tiga penyakit kanker yang paling banyak membunuh pada tahun 2020 adalah kanker paru-paru (1,80 juta kematian), kanker kolorektal (935.000 kematian), dan kanker hati (830.000 kematian).

Kanker paling mematikan

Penyakit kanker yang paling mematikan adalah kanker dengan kelangsungan hidup yang paling rendah.

Peneliti kanker menentukan kelangsungan hidup dengan indikator yang disebut kelangsung hidup relatif 5 tahun.

Baca juga: Peni Ahmadi, Peneliti yang Temukan Potensi Obat Kanker Payudara dari Biota Laut

Menutut Surveillance, Epidemiology, and End Results Program (SEER), ini adalah persentase orang yang diharapkan bertahan hidup dari efek kanker tertentu selama lima tahun setelah didiagnosis, tidak termasuk risiko dari kemungkinan penyebab kematian lainnya.

Berikut adalah 5 kanker paling mematikan berdasarkan data kelangsungan hidup relatif 5 tahun menurut SEER untuk kasus yang didiagnosis antara tahun 2011 dan 2017.

1. Kanker pankreas

Kanker pankreas termasuk salah satu penyakit kanker paling mematikan dengan kelangsungan relatif 5 tahun sebesar 10,8 persen.

National Cancer Institute (NCI) memperkirakan kanker pankreas telah merenggut 48.220 nyawa di Amerika Serikat (AS) di tahun 2021.

Kanker sistem pencernaan ini secara umum cukup mematikan. Menurut data dari SEER, kurang dari setengah pasien kanker pankreas dapat bertahan hidup selama lima tahun.

Sebagian besar kanker pankreas adalah kanker eksokrin yang muncul di sel yang membuat enzim pencernaan.

Bergantung pada penyebarannya, dokter dapat mengobati kanker pankreas dengan radiasi, kemoterapi, atau pembedahan.

Baca juga: Gejala Kanker Gusi yang Perlu Diwaspadai

2. Mesothelioma

Selanjutnya, yang termasuk penyakit kanker paling mematikan adalah mesothelioma dengan kelangsungan relatif 5 tahun sebesar 11,5 persen.

Mesothelium adalah lapisan sel yang melapisi rongga tubuh tertentu dan mengelilingi organ dalam. Adapun mesothelioma adalah kanker sel tersebut.

Tiga dari empat mesothelioma berkembang di mesothelium yang mengelilingi paru-paru yang disebut pleura.

Perawatan untuk mesothelioma bergantung pada perkembangannya. Beberapa perawatan yang mungkin dilakukan adalah pembedahan, kemoterapi, radioterapi, dan imunoterapi.

3. Kanker kandung empedu

Kanker kandung empedu merupakan kanker sistem pencernaan dengan kelangsungan relatif 5 tahun sebesar 19,4 persen.

Kantung empedu, yang terletak di bawah hati, berkonsentrasi dan menyimpan empedu, yang merupakan zat yang diproduksi oleh hati untuk membantu pencernaan. Batu empedu secara signifikan meningkatkan risiko terkena kanker empedu.

Perawatan untuk kanker kandung empedu bergantung pada perkembangannya. Beberapa perawatan yang mungkin dilakukan adalah pembedahan, kemoterapi, radioterapi, dan imunoterapi.

Baca juga: Metode Tes Darah Jenis Baru Diklaim Bisa Deteksi Dini Kanker

4. Kanker hati

Kanker hati adalah salah satu kanker yang paling umum dan termasuk yang paling mematikan dengan kelangsung relatif 5 tahun sebesar 20,3 persen.

Faktor risiko paling signifikan untuk kanker hati adalah infeksi hepatitis B atau hepatitis C kronis.

Kanker yang berkaitan erat dengan kanker hati adalah kanker saluran empedu intrahepatik yang terjadi di saluran yang membawa empedu dari hati dan kantong empedu ke usus kecil.

5. Kanker paru-paru dan bronkial

Kanker paru-paru dan bronkial memiliki kelangsungan relatih 5 tahun sebesar 21,7 persen dan termasuk kanker paling mematikan.

Jenis kanker ini membunuh paling banyak orang di seluruh dunia, termasuk di AS, setiap tahunnya.

Menurut NCI, merokok dan konsumsi produk tembakau lainnya adalah penyebab utama kanker paru.

Perawatan untuk kanker paru-paru termasuk pembedahan, kemoterapi, radioterapi, imunoterapi, dan terapi bertarget.