Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Gerhana Bulan dan Bagaimana Proses Terjadinya?

Kompas.com - 22/08/2021, 11:31 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.comGerhana Bulan adalah fenomena langit ketika sebagian atau seluruh permukaan bulan tertutup oleh bayangan Bumi.

Pada tanggal 26 Mei 2021 lalu, terjadi fenomena gerhana Bulan total yang bisa dilihat di hampir seluruh wilayah Indonesia.

Untuk tahun ini, gerhana Bulan diprediksi akan terjadi lagi pada tanggal 19 November 2021 mendatang.

Peneliti Pusat Sains Antariksa, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), M. Zamzam Nurzaman, M.Si, menjelaskan, gerhana Bulan terjasi saat posisi Bumi, Bulan, dan Matahari sejajar sehingga cahaya Matahari yang sampai ke Bulan terhalang oleh bayangan Bumi dan Bulan terlihat lebih redup atau gelap.

“Tipe gerhana ada beberapa, yaitu gerhana Bulan penumbra, gerhana Bulan total, dan gerhana Bulan sebagian,” ujar Zamzam, dilansir dari laman resmi LAPAN.

Baca juga: 7 Fakta Viral Meteor Jatuh di Gunung Merapi, Tak Berkaitan dengan Gerhana Bulan Total

1. Gerhana Bulan total

Gerhana Bulan total terjadi ketika seluruh bayangan umbar Bumi menutupi permukaan Bulan. Saat itu, Matahari, Bumi, dan Bulan berada tepat di satu garis yang sama.

2. Gerhana Bulan sebagian

Gerhana Bulan sebagian atau dikenal juga sebagai gerhana Bulan parsial terjadi ketika Bumi tidak sepenuhnya menghalangi sinar Matahari ke Bulan.

Dilansir dari laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), ketika gerhana Bulan sebagian terjadi, sebagian permukaan Bulan berada di daerah penumbra dan sebagian lainnya mendapatkan sinar Matahari.

3. Gerhana Bulan Penumbra

Gerhana Bulan penumbra terjadi ketika seluruh bagian Bulan berada di bagian penumbra.

Tidak seperti saat gerhana Bulan total, gerhana Bulan penumbra masih menampakkan Bulan meski dengan warna yang suram.

Baca juga: 4 Fakta Gerhana Bulan Total Berwarna Merah dan Pelajaran yang Bisa Diambil

Gerhana Bulan bisa disaksikan secara langsung dengan mata telanjang karena fenomena ini tidak membahayakan kesehatan mata, sebagaimana dilansir dari laman resmi Sumber Belajar Kemendikbud.

Meski demikian, gerhana Bulan kerap sulit diamati dengan mata telanjang karena terjadi di malam hari dan Bulan tampak redup atau gelap.

Gerhana Bulan akan lebih mudah terlihat jika posisi Bulan dalam keadaan penuh atau purnama.

Saat terjadi gerhana Bulan, bayangan Bumi di permukaan Bulan dapat terlihat jika menggunakan teleskop.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com