Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Medan Magnet Bumi telah Berubah Sejak Ribuan Tahun Lalu, Studi Jelaskan

Kompas.com - 17/08/2021, 19:03 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Penelitian internasional yang dilakukan para peneliti dari Israel, Italia dan Amerika Serikat menemukan medan magnet di Timur Tengah pada 9000 tahun lalu. Temuan ini menunjukkan perubahan medan magnet Bumi sudah terjadi sejak ribuan tahun lalu.

Studi tersebut dilakukan sekelompok peneliti dari Tel Aviv University (Israel), Istituto Nazionale di Geofisica e Vulcanologia (Roma, Italia) dan University of California San Diego (Amerika Serikat).

Para peneliti menemukan medan magnet di Timur Tengah antara sekitar 10.000 dan 8.000 tahun yang lalu. Mereka memeriksa tembikar dan batu api dari situs arkeologi di Yordania, di mana medan magnet selama periode waktu itu tercatat.

Dilansir dari Phys, Selasa (17/8/2021), informasi tentang medan magnet pada zaman prasejarah dapat mempengaruhi pemahaman kita tentang medan magnet saat ini.

Ini telah menunjukkan adanya tren medan magnet yang melemah yang menjadi perhatian para peneliti iklim dan lingkungan.

Studi ini telah dipublikasikan dalam jurnal PNAS, dan penelitian dipimpin oleh Prof. Erez Ben-Yosef dari Jacob M. Alkow Departemen Arkeologi dan Kebudayaan Timur Dekat Kuno di Universitas Tel Aviv dan Prof. Lisa Tauxe, kepala Laboratorium Paleomagnetik di Scripps Institution of Oceanography, bekerjasama dengan peneliti lain dari University of California di San Diego, Roma dan Yordania.

Baca juga: 42.000 Tahun Lalu Medan Magnet Bumi Terbalik, Ini Dampaknya?

 

Prof. Ben-Yosef menjelaskan bahwa Albert Einstein mencirikan medan magnet Bumi sebagai salah satu dari lima misteri terbesar fisika modern.

"Sampai sekarang, kita mengetahui sejumlah fakta dasar tentangnya," kata Prof Ben-Yosef.

Ia menjelaskan bahwa medan magnet dihasilkan oleh proses-proses yang berlangsung di bawah kedalaman sekitar 3.000 km di bawah permukaan planet (sebagai perbandingan, pengeboran manusia terdalam telah mencapai kedalaman hanya 20 km).

Medan magnet melindungi planet yang kita tinggali, Bumi, dari pemboman lanjutan yang ditimbulkan oleh radiasi kosmik dan dengan demikian memungkinkan kehidupan di planet ini.

Namun, ternyata, menurut Prof Ben-Yosef, medan magent itu mudah berubah dan kekuatan serta arahnya terus berubah, dan itu terkait dengan berbagai fenomena di atmosfer dan sistem ekologi planet, termasuk, mungkin, memiliki dampak tertentu pada iklim.

"Esensi dan asal-usul sebagian besar masih belum terpecahkan. Dalam penelitian kami, kami berusaha membuka lubang intip teka-teki besar ini," imbuhnya.

Para peneliti menjelaskan instrumen untuk mengukur kekuatan medan magnet Bumi pertama kali ditemukan, sekitar 200 tahun yang lalu.

Baca juga: Medan Magnet Bumi Bergeser 10 Kali Lebih Cepat dari Seharusnya

Ternyata Bumi memiliki medan magnet kedua yang baru saja ditemukan. Citra satelit baru menunjukkan bahwa medan magnet bumi kedua sedang dihasilkan oleh lautan. (ESA / Visi Planetary)(ESA / Visi Planetary) Ternyata Bumi memiliki medan magnet kedua yang baru saja ditemukan. Citra satelit baru menunjukkan bahwa medan magnet bumi kedua sedang dihasilkan oleh lautan. (ESA / Visi Planetary)

Untuk mengkaji sejarah lapangan pada periode sebelumnya, ilmu pengetahuan dibantu oleh bahan arkeologi dan geologi yang mencatat sifat-sifat lapangan ketika dipanaskan hingga suhu tinggi.

Informasi magnetik tetap "beku", yakni selamanya atau sampai peristiwa pemanasan lain, dalam kristal kecil mineral feromagnetik, dari mana ia dapat diekstraksi menggunakan serangkaian percobaan di laboratorium magnet.

Basal dari letusan gunung berapi atau keramik yang dibakar dalam tungku adalah bahan yang sering digunakan untuk jenis eksperimen ini.

Studi saat ini didasarkan pada bahan dari empat di situs arkeologi di Wadi Feinan (Yordania), yang telah diberi penanggalan (menggunakan karbon-14) hingga periode Neolitik—sekitar 10.000 hingga 8.000 tahun yang lalu, bahkan beberapa di antaranya mendahului penemuan keramik.

Baca juga: NASA Selidik Anomali Medan Magnet Misterius di Bumi yang Makin Melemah

 

Para peneliti memeriksa medan magnet yang tercatat di 129 item yang ditemukan dalam penggalian ini, dan kali ini, alat batu api yang dibakar ditambahkan ke pecahan keramik.

"Ini adalah pertama kalinya batu api dari situs prasejarah digunakan untuk merekonstruksi medan magnet dari periode waktu mereka," kata Prof Ben-Yosef.

Ia menambahkan bahwa sekitar setahun yang lalu, penelitian inovatif di Universitas Ibrani yang telah diterbitkan, menunjukkan kelayakan bekerja dengan bahan seperti itu.

Oleh sebab itu, studi baru ini kemudian mengambil satu langkah maju, mengekstraksi informasi geomagnetik dari batu api yang sangat tua.

Baca juga: Peneliti Ungkap Gambar Terbaru Lubang Hitam Supermasif yang Dikelilingi Medan Magnet

Prof Ben-Yosef mengatakan bahwa bekerja dengan bahan ini dapat memperluas kemungkinan penelitian puluhan ribu tahun yang lalu, karena manusia menggunakan alat batu api untuk jangka waktu yang sangat lama sebelum penemuan keramik.

"Selain itu, setelah mengumpulkan informasi yang cukup tentang perubahan medan geomagnetik dari waktu ke waktu, kami akan dapat menggunakannya untuk menentukan penanggalan arkeologis," jelasnya.

Temuan tambahan dan penting dari penelitian ini adalah kekuatan medan magnet selama periode waktu yang diperiksa.

Artefak arkeologi menunjukkan bahwa pada tahap tertentu selama periode Neolitik, medan magent Bumi menjadi sangat lemah.

Baca juga: Kristal Kuno Australia Ungkap Misteri Medan Magnet Pertama Bumi

 

Bahkan, di antara nilai terlemah yang pernah tercatat selama 10.000 tahun terakhir, tetapi kemudian medan magent itu pulih dan diperkuat dalam waktu yang relatif singkat.

"Temuan ini penting bagi kita hari ini. Di zaman kita, sejak pengukuran dimulai kurang dari 200 tahun yang lalu, kita telah melihat penurunan kekuatan medan secara terus-menerus," kata Prof Tauxe.

Menurut dia, fakta ini menimbulkan kekhawatiran bahwa kita dapat sepenuhnya kehilangan medan magnet yang melindungi Bumi ini dari radiasi kosmik.

Temuan penelitian tersebut dapat meyakini bahwa perubahan medan magnet Bumi telah terjadi di masa lalu.

Sekitar 7.600 tahun yang lalu, kekuatan magnet bahkan lebih rendah dari hari ini, tetapi dalam waktu sekitar 600 tahun, ia memperoleh kekuatan dan kembali naik ke tingkat tinggi.

Baca juga: Medan Magnet Kuno di Mars Ungkap Sejarah Evolusi Planet Merah

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com