Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

POPULER SAINS: Cara Mengetahui Sembuh dari Covid-19 | Saat Isoman Harus Batasi Gula dan Garam

Kompas.com - 19/07/2021, 07:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Bagaimana cara mengetahui sudah sembuh dari Covid-19 dan tidak menularkan virus ke orang lain menjadi salah satu berita populer Sains, Minggu, 18 Juli 2021. Dokter mengatakan ada 2 syarat yang harus dipenuhi.

Selama isoman, dokter juga menyarankan untuk membatasi konsumsi garam dan gula. Apa alasannya?

Selain mengonsumsi makanan bergizi dan olahraga, puasa juga bisa mengaktifkan autofagi yang membuat tubuh bisa bertahan dari infeksi.

Berita populer lainnya, BMKG mendeteksi ada dua pertumbuhan siklon tropis. Apakah akan berdampak untuk Indonesia?

Baca juga: POPULER SAINS: Tidak Perlu Tes Swab Usai Isoman | Salah Satu Gejala Long Covid, Penis Mengecil

Berikut rangkumannya:

1. Cara mengetahui sembuh dari Covid-19

Dokter RA Adaninggar, SpPD, spesialis penyakit dalam di Surabaya mengatakan bahwa definisi "sembuh" berarti sudah melewati masa penularan dan gejala klinis sudah hilang.

Kedua syarat ini harus dipenuhi bersamaan, tidak boleh hanya salah satu.

Tapi tentunya ada perbedaan dalam menentuan kesembuhan di antara mereka yang bergejala ringan dan sedang atau yang berat.

Menurut WHO dan Kemenkes, masa penularan virus corona adalah 10 hari. Untuk pasien gejala ringan, isolasi mandiri dilakukan selama 10 hari, ditambah waktu isolasi tambahan hari sampai gejala hilang. Tapi, tidak sampai di situ.

"Nanti setelah gejalanya hilang, harus ditambah lagi minimal tiga hari dia bebas gejala, terutama demam dan batuk, baru dibilang sembuh," katanya.

Pasien juga akan menerima surat keterangan dari dokter atau puskesmas yang sejak awal memonitor, yang menyatakan mereka sudah menjalani isolasi dan sudah sembuh.

"Jadi tidak pakai swab PCR," kata dr Ning.

Bagaimana kalau gejala sudah membaik tapi isolasinya belum sampai 10 hari?

"Itu belum tentu sembuh, dia masih menular," kata dr Ning.

"Ada orang tidak paham kadang-kadang, mereka tes PCR satu kali negatif saja sebelum 10 hari, meski pun ada batuk-batuk, untuk keluar. Itu juga salah."

Sementara bagi mereka yang bergejala sedang atau berat biasanya membutuhkan perawatan di rumah sakit.

Dokter yang akan menentukan sudah atau belum sembuhnya pasien dengan melihat gejala klinisnya.

Selengkapnya baca di sini:

Cara Mengetahui Sembuh dari Covid-19, 2 Syarat Ini Harus Terpenuhi

2. Saat isoman, konsumsi gula dan garam harus dibatasi

Pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah harus memperhatikan setiap makanan dan minuman yang dikonsumsinya.

Pasalnya, asupan harian sangat memengaruhi daya tahan tubuh dalam melawan berbagai infeksi dan penyakit.

dr. Arti Indira, Sp.GK, M.Gizi, dokter spesialis gizi, mengatakan bahwa membatasi konsumsi gula dan garam penting dilakukan selama isolasi mandiri.

“Jangan sampai sedang karantina di rumah tetapi pesanan makanan onlinenya seperti ini (minuman kemasan dengan kadar gula tinggi),” ujar dr. Arti dalam webinar edukasi bertajuk Manajemen Karantina atau Isolasi Mandiri di Rumah dan Peran Nutrisi, Suplemen, Vitamin-Mineral, Herbal, serta Latihan Pernapasan, Sabtu, 17 Juli 2021.

Menurut dr. Arti, minuman dengan kadar gula tinggi akan meningkatkan risiko penyakit penyerta dan membuat metabolisme tubuh tidak maksimal.

Selengkapnya baca di sini:

Dokter Gizi: Konsumsi Gula dan Garam Harus Dibatasi Selama Isoman

3. Puasa bisa aktifkan autofagi

Autofagi adalah cara tubuh untuk membersihkan sel-sel yang telah rusak untuk regenerasi tubuh dan menjaga fungsi tubuh tetap berjalan dengan baik. Proses ini adalah bagian dari sistem imun innate atau sistem imun bawaan pada tubuh.

Sistem imun ini bersifat umum pada zat asing atau yang sudah tidak berguna di dalam tubuh.

Berbeda dari antibodi yang spesifik hanya pada mikroorganisme tertentu. Proses imun ini disebut bisa melindungi tubuh dari infeksi berat yang menyerang tubuh.

Hal ini disebabkan karena sistem imun innate adalah pertahanan pertama tubuh ketika terserang infeksi sebelum terbentuknya antibodi. Kabar baiknya, sistem imun innate ini bisa diaktivasi untuk melindungi diri Anda dari risiko terinfeksi, salah satunya infeksi Covid-19.

Artikel di bawah ini membahas tentang autofagi dan bagaimana cara mengaktivasinya. Selengkapnya baca di sini:

Puasa Bisa Aktifkan Autofagi agar Tubuh Bisa Bertahan Melawan Infeksi

4. Ada 2 bibit siklon tropis

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi ada dua bibit siklon yang teridentifikasi tumbuh, tetapi tidak berpengaruh terhadap kondisi cuaca di Indonesia.

Berdasarkan hasil monitoring BMKG melalui Jakarta Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) yang dilakukan pada tanggal 17 Juli 2021, kedua bibit siklon tersebut adalah bibit siklon tropis 98W dan bibit siklon 99W.

Di mana bibit siklon tropis tersebut dan apakah berdampak bagi Indonesia? Selengkapnya baca di sini:

BMKG: Terdeteksi 2 Bibit Siklon Tropis, Tak Pengaruhi Cuaca Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com