Tidak jelas seberapa besar kontribusi perubahan iklim terhadap suhu ekstrem ini, tetapi hari terpanas yang dicatat oleh satelit telah terjadi dalam beberapa tahun terakhir, terutama selama La Niña.
"Harapannya penelitian masa depan dapat menjelaskan tidak hanya bagaimana suhu ekstrem telah berubah di masa lalu, tetapi bagaimana mereka kemungkinan besar akan mempengaruhi planet kita di masa depan," tulis peneliti dalam studi mereka.
Selain menemukan area terpanas di Bumi, analisis baru juga mengidentifikasi tempat terdingin.
Antartika dengan mudah memenangkan rekor dengan suhu terendah mencapai -110,9 derajat Celcius, yang 20 derajat lebih rendah dari perkiraan sebelumnya.
Suhu permukaan Antartika yang dingin merupakan akibat dari banyaknya sinar matahari yang kembali dipantulkan kembali ke atmosfer oleh salju dan es.
Selain itu angin kencang dan sistem tekanan rendah secara bersamaan menurunkan suhu Antartika.
Studi ini telah dipublikasikan di Bulletin of the American Meteorological Society.
Baca juga: Mengapa Cuaca Panas Akhir-akhir Ini? BMKG Jelaskan Alasannya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.