Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Klasifikasikan Virus B.1.617 India sebagai Variant of Concern, Ini Artinya

Kompas.com - 11/05/2021, 12:32 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasi ulang varian tripel-mutan B.1.617 yang menyebar di India sebagai variant of concern atau varian yang memprihatinkan. Ini menunjukkan bahwa varian itu menjadi ancaman kesehatan global.

Dilansir CNBC International, Senin (10/5/2021), Maria Van Kerkhove, kepala teknis WHO untuk Covid-19 mengatakan, berdasarkan bukti studi menunjukkan bahwa varian yang dikenal sebagai B.1.617 telah menyebar lebih banyak daripada virus asli dan ada bukti yang menemukan virus mungkin dapat menghindari perlindungan vaksin.

Rincian lengkap dari B.1.617 akan dipaparkan dalam laporan mingguan pandemi yang keluar hari ini.

"Karena itu, kami mengklasifikasikan B.1.617 sebagai variant of concern di tingkat global,” katanya dalam konferensi pers.

Baca juga: Ada Lebih dari 6.600 Mutasi Virus Corona, Apa Semua Varian Berbahaya?

"Meskipun ada peningkatan penularan yang ditunjukkan oleh beberapa studi, kami memerlukan lebih banyak informasi tentang varian virus ini dalam semua garis keturunannya. Jadi, kami memerlukan lebih banyak pengurutan virus."

Pekan lalu, WHO mengatakan, setidaknya ada 10 varian virus corona di seluruh dunia yang masuk klasifikasi variant of interest atau varian minat, termasuk B.1.617.

"Varian B.1.617 sebelumnya diberi label variant of interest karena diperlukan lebih banyak penelitian untuk sepenuhnya memahami karakteristiknya," kata Van Kerkhove.

Dilansir dari The Straits Times, Senin (10/5/2021), WHO menyampaikan suatu varian Covid-19 dapat diklasifikasikan sebagai variant of concern jika menunjukkan setidaknya satu dari kriteria berikut:

  • Lebih mudah menular 
  • Menyebabkan penyakit yang lebih parah 
  • Secara signifikan mengurangi netralisasi oleh antibodi 
  • Virus dapat mengurangi efektivitas pengobatan, vaksin atau diagnosis

Dari 6.600 mutasi virus corona yang ada di dunia, kini ada 4 variant of concern yang sangat memprihatinkan dan dipantau WHO, yakni:

  1. Varian B.1.1.7 yang pertama kali terdeteksi di Inggris dan merupakan varian paling umum yang saat ini beredar di AS.
  2. Varian B.1.351 yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan.
  3. Varian P.1 yang pertama kali terdeteksi di Brasil.
  4. Varian B.1.617 yang menyebar luas di India dan memicu tsunami Covid-19 di negara itu.

Ilustrasi mutasi virus corona. Studi menemukan, virus corona telah bermutasi lebih dari 6.600 kali dan tidak semuanya bisa memicu gelombang baru.SHUTTERSTOCK/Lightspring Ilustrasi mutasi virus corona. Studi menemukan, virus corona telah bermutasi lebih dari 6.600 kali dan tidak semuanya bisa memicu gelombang baru.

Jangan kendur prokes

Menurut data kasus Covid-19 global yang dihimpun Worldmeters hingga Selasa (11/5/2021) siang, saat ini tercatat lebih dari 159,6 juta kasus dengan 3,3 juta orang di antaranya meninggal dunia.

Di India, tercatat ada 22,9 juta kasus dengan 250.000 kematian.

Menurut data yang dikumpulkan Universitas Johns Hopkins, per hari rata-rata ada 3.879 kematian akibat Covid-19 di India dan penambahan kasus harian sekitar 391.000 dalam 7 hari terakhir.

Sementara itu, di Indonesia, total kasus ada 1,7 juta dan 47.218 orang meninggal dunia.

Baca juga: 3 dari 10 Varian Corona Paling Diperhatikan WHO Sudah Masuk Indonesia

Karena virus corona terus menyebar dan kita tidak tahu virus varian apa yang ada di sekitar kita, protokol kesehatan harus tetap dilakukan.

"Jadi kita semua, di mana pun kita tinggal, tidak peduli virus apa yang beredar, kita perlu memastikan bahwa kita mengambil semua tindakan yang ada untuk mencegah diri kita dari penularan virus,” ungkap Van Kerkhove.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com