Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/04/2021, 17:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

Sumber NASA

KOMPAS.com – Saat malam tiba, Bulan tampak bercahaya dan menerangi langit malam yang gelap. Faktanya, Bulan tidak memiliki cahaya seperti Matahari.

Cahaya Bulan yang dapat dilihat dari Bumi merupakan sinar Matahari yang dipantulkan oleh permukaan Bulan yang berwarna putih keabuan.

Ketika sinar Matahari jatuh di sisi jauh Bulan, yang tidak dapat dilihat dari Bumi, maka akan muncul new Moon atau Bulan baru.

Ketika sinar matahari memantul dari sisi dekat Bulan, akan tampak full Moon atau Bulan purnama.

Salah satu fenomena alam yang melibatkan Bulan dan selalu menyita perhatian adalah gerhana Bulan.

Baca juga: Jadwal Penampakan Gerhana 2021 dari Gerhana Bulan Total hingga Gerhana Matahari Cincin

Gerhana Bulan tidak terjadi setiap bulan sehingga menyaksikannya secara langsung adalah pengalaman yang langka.

Dilansir dari NASA, 3 Maret 2021, berikut adalah penjelasan mengenai proses terjadinya gerhana Bulan.

Kenapa gerhana Bulan terjadi?

Selama gerhana Bulan terjadi, Bumi yang berada di antara Matahari dan Bulan, akan menghalangi sinar Matahari yang seharusnya jatuh ke permukaan Bulan.

Gerhana Bulan terjadi saat Bulan melewati bayangan Bumi, sebagaimana saat sebagian Bumi melewati bayangan Bulan dan menyebabkan gerhana Matahari.

Bayangan Bumi dapat menutupi seluruh permukaan Bulan hingga menyebabkan gerhana Bulan total.

Baca juga: Gerhana Bulan Penumbra : Kenapa Shalat Gerhana Tidak Perlu Digelar?

Jika bayangain Bumi hanya menutupi sebagian permukaan Bulan, gerhana Bulan sebagian atau parsial yang akan terjadi.

Sepanjang tahun, kemiringan orbit Bulan tetap terhadap bintang-bintang. Sekitar dua tahun sekali, Bulan akan berada pada posisi yang tepat untuk melewati bayangan Bumi.

Ketika Bulan melewati bagian tengah bayangan Bumi atau umbra, Bulan akan menjadi gelap.

Setelah seluruh Bulan berada di dalam umbra, Bulan akan tampak kemerahan. Ini disebabkan oleh satu-satunya sinar matahari yang tersisa di Bulan pada titik tersebut berasal dari sekitar tepi Bumi.

Jika gerhana Bulan disaksikan dari permukaan Bulan, Matahari akan tampak seluruhnya terbenam di balik Bumi dan menyinari permukaan Bulan dengan pancaran sinar merah yang hangat.

Baca juga: Trik Tangkap Gerhana Bulan Saat Berwarna Darah dengan Smarthphone

Namun, jika gerhana Bulan disaksikan dari Bumi, akan tampak bentuk Bulan yang langka dan sekilas akan terlihat bayangan panjang planet Bumi.

Kenapa gerhana Bulan tidak terjadi setiap Bulan?

Mungkin masih banyak yang bertanya-tanya, mengapa gerhana Bulan tidak terjadi setiap bulan?

Bulan memang mengelilingi Bumi setiap bulan, namun Bulan tidak selalu berada dalam bayang-bayang Bumi.

Jika dibandingkan jalur orbit Bumi terhadap Matahari, jalur orbit Bulan terhadap Bumi lebih miring.

Posisi Bulan bisa saja berada di belakang Bumi dan masih terkena cahaya dari Matahari sehingga tidak terjadi gerhana Bulan.

Baca juga: Bulan Purnama di Malam Ramadhan dan Keistimewaannya

Karena gerhana Bulan jarang terjadi, fenomena langit ini menjadi peristiwa yang langka dan istimewa.

Ketika gerhana Bulan terjadi, orang yang tinggal di belahan Bumi malam hari akan dapat menyaksikan keindahannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com