Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

80 Persen Vaksin AstraZeneca dan Pfizer Efektif Cegah Covid-19 Parah

Kompas.com - 09/03/2021, 12:38 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber BMJ

KOMPAS.com- Sebuah studi tentang vaksin Covid-19 yang dikembangkan AstraZeneca-Oxford dan Pfizer-BioNTech disebut dapat mengurangi risiko penyakit parah masuk rumah sakit hingga 80 persen pada orang tua di atas 80 tahun di Inggris.

Vaksin AstraZeneca yang dikembangkan bersama para ilmuwan di Oxford University telah tiba di Indonesia dengan 1,1 juta dosis vaksin.

Vaksin ini juga telah mendapat izin penggunaan atau izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, dan akan dapat segera divaksinasikan kepada masyarakat di Indonesia.

Lantas, apakah vaksin AstraZeneca efektif cegah Covid-19?

Berdasarkan analisis dari Public Health England (PHE) yang dikutip dari BMJ, Selasa (9/3/2021), menunjukkan, baik vaksin Pfizer-BioNTech maupun AstraZeneca Oxford sangat efektif dalam mengurangi infeksi Covid-19.

Baca juga: Vaksin AstraZeneca Terbuat dari Adenovirus Simpanse, Apa Itu?

 

Selain itu, dalam studi analisis tersebut kedua vaksin virus corona ini mampu melindungi terhadap penyakit parah pada orang dewasa yang lebih tua.

Data awal analisis PHE terhadap vaksin AstraZeneca dan vaksin Pfizer baru diterbitkan pracetak, dalam jurnal daring BMJ pada 2 Maret 2021 lalu.

Dalam analisis tersebut memperkirakan bahwa satu dosis dari kedua vaksin ini, sekitar 80 persen efektif mencegah pasien masuk rumah sakit.

Baca juga: Vaksin AstraZeneca Efektif pada Varian Corona Brasil, Studi Oxford Jelaskan

 

Terutama pada orang yang berusia di atas 80 tahun, setelah tiga sampai empat minggu mendapat suntikan vaksin dosis pertama.

Pada vaksin Pfizer, studi ini menyebutkan dosis tunggal vaksin Covid-19 berbasis mRNA juga menunjukkan penurunan 85 persen risiko kematian akibat Covid-19 pada orang yang berusia 70 tahun ke atas.

 

"Ini menambah bukti yang menunjukkan bahwa vaksin (AstraZeneca dan Pfizer) bekerja untuk mengurangi infeksi parah (Covid-19) dan menyelamatkan nyawa. Meskipun masih ada lebih banyak data untuk diikuti, hal ini menggembirakan, dan kami semakin yakin, vaksin membuat perbedaan nyata," kata Kepala Imunisasi PHE Mary Ramsay.

Baca juga: Baru Tiba di Indonesia, Ini 6 Perbedaan Vaksin AstraZeneca Vs Sinovac

Ilustrasi vaksin Oxford-AstraZeneca yang dinamai AZD1222. Vaksin Covid-19 yang dikembangkan Oxford University dan AstraZeneca untuk melawan infeksi virus corona.SHUTTERSTOCK/rafapress Ilustrasi vaksin Oxford-AstraZeneca yang dinamai AZD1222. Vaksin Covid-19 yang dikembangkan Oxford University dan AstraZeneca untuk melawan infeksi virus corona.

Semua orang dewasa yang berusia 70 tahun atau lebih di Inggris, yakni lebih dari 7,5 juta orang, memenuhi syarat untuk dimasukkan dalam penelitian ini.

Studi ini menggunakan desain kontrol kasus negatif untuk membandingkan tingkat vaksinasi pada orang dengan gejala yang dites positif Covid-19 dengan mereka yang dites negatif Covid-19.

Dalam studi ini juga membandingkan penerimaan pasien Covid-19 di rumah sakit dan tingkat kematian karena Covid-19 pada orang-orang di usia 80 tahun yang divaksinasi setidaknya dua minggu sebelumnya dengan mereka yang tidak divaksinasi.

Di antara orang yang berusia 70 tahun ke atas, perlindungan terhadap gejala Covid-19 setelah dosis pertama vaksin Pfizer mencapai 61 persen (interval kepercayaan 95 persen, 51 persen hingga 69 persen), dari 28-34 hari serelah vaksinasi kemudian stabil.

Baca juga: Vaksin Oxford AstraZeneca Gagal Cegah Infeksi Covid-19 di Afrika Selatan

 

Sedangkan pada dosis pertama vaksin AstraZeneca Oxford, perlindungan dari vaksin corona ini mencapai 60 persen dengan interval kepercayaan 95 persen, 41 persen sampai 73 persen, dari 28-34 hari dan meningkat menjadi 73 persen dari hari ke 35 dan seterusnya.

Artinya, perlindungan yang diberikan vaksin Pfizer setelah dua dosis meningkat menjadi 85-90 persen, tetapi data untuk vaksin Oxford AstraZeneca belum tersebut.

Pada orang berusia 80 tahun ke atas yang mendapatkan satu dosis suntikan vaksin Pfizer dan masih mengembangkan gejala Covid-19, memiliki risiko tambahan sebesar 43 persen, yang lebih rendah untuk berpotensi masuk rumah sakit.

Baca juga: AstraZeneca Sebut Vaksinnya Harus Efektif Lawan Varian Baru Covid-19

Pekerja kargo memasukan kontainer berisi vaksin Covid-19 AstraZeneca ke atas truk setibanya di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (8/3/2021). Sebanyak 1.113.600 vaksin virus corona (Covid-19) jadi asal perusahaan farmasi Inggris 'AstraZeneca' tiba di Indonesia melalui skema kerja sama multilateral Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI) COVAX Facility yang selanjutkan akan diproses di Bio Farma, Kota Bandung.ANTARA FOTO/MUHAMMAD IQBAL Pekerja kargo memasukan kontainer berisi vaksin Covid-19 AstraZeneca ke atas truk setibanya di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (8/3/2021). Sebanyak 1.113.600 vaksin virus corona (Covid-19) jadi asal perusahaan farmasi Inggris 'AstraZeneca' tiba di Indonesia melalui skema kerja sama multilateral Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI) COVAX Facility yang selanjutkan akan diproses di Bio Farma, Kota Bandung.

Bahkan, satu dosis vaksin mRNA ini dapat menurunkan risiko kematian karena Covid-19 pada kelompok tersebut hingga 51 persen.

Sementara pada vaksin AstraZeneca-Oxford memiliki risiko tambahan 37 persen yang lebih rendah dalam mencegah pasien mendapatkan perawatan darurat di rumah sakit, tetapi belum ada data tindak lanjut yang cukup mengenai risiko kematian yang dapat diturunkan.

"Dikombinasikan dengan efek melawan gejala penyakit, ini menunjukkan bahwa dosis tunggal dari kedua vaksin tersebut sekitar 80 persen efektif mencegah masuk rumah sakit dan satu dosis vaksin Pfizer 85 persen efektif mencegah kematian karena Covid-19," tulis para peneliti dalam makalah studi ini.

Para penulis juga menambahkan bahwa ada efek yang jelas dari vaksin terhadap varian Inggris yang menjadi perhatian.

Baca juga: Berdasar Studi Peer-Review, Vaksin Oxford-AstraZeneca Aman dan Efektif

 

"Temuan ini merupakan berita yang sangat disambut baik karena semua peserta berusia 70 tahun ke atas," kata Deborah Dunn-Walters, ketua British Society for Immunology covid-19 dan gugus tugas imunologi.

Dunn-Walters menambahkan bahwa fakta vaksinasi efektif dalam mengurangi kasus gejala Covid-19, masuk rumah sakit dan kematian akibat Covid-19 secara signifikan efektif terhadap kelompok usia yang lebih tua.

Sementara itu, Paul Hunter, profesor kedokteran di University of East Anglia, mengatakan kesimpulan utama dari makalah ini adalah bahwa dua vaksin, vaksin AstraZeneca-Oxford dan Pfizer BioNTech, saat digunakan di Inggris tampak sama efektifnya dalam mencegah infeksi parah Covid-19 pada orang tua.

Baca juga: 6 Vaksin yang Akan Disetujui WHO, dari AstraZeneca hingga Sinovac

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com