Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Pertanyaan Awam soal Vaksin Covid-19 dan Penyakit yang Dimiliki, Ini Jawaban IDI

Kompas.com - 03/03/2021, 18:29 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Vaksinasi Covid-19 merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengurangi risiko sakit parah hingga kematian bagi partisipan, jika terinfeksi Covid-19. 

Bersamaan dengan jalannya program vaksinasi Covid-19 ini, masih banyak pula pertanyaan yang mengganjal dan dikhawatirkan oleh masyarakat.

Berikut rangkuman tim Advokasi Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), mengenai pertanyaan yang banyak dilontarkan masyarakat kepada para ahli.

Baca juga: Indonesia Masuki Tahap Kedua Vaksinasi Covid-19, Ini Syarat Penerima Vaksin

1. Apakah ibu hamil dan ibu menyusui sudah dapat diberikan vaksinasi Covid-19?

Guru Besar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof DR Dr H Faried Anfasa Moeloek SpOG mengatakan bahwa ibu menyusui sudah boleh divaksin Covid-19, sedangkan untuk ibu hamil akan diberikan setelah melahirkan.

2. Apakah penyintas penyakit jantung seperti gagal jantung dan penyakit jantung koroner dapat diberikan vaksin Covid-19?

Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskulasr Indonesia (PERKI), DR Dr Isman Firdaus SpJP(K) FIHA mengatakan, penyintas penyakit jantung bisa mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Kategori penyintas penyakit jantung yang dimaksud adalah penyintas gagal jantung, penyakit jantung koroner, pasca prosedur intervensi atau stent, atau pasca bedah jantung yang stabil atau tanpa keluhan.

3. Apakah orang dengan riwayat alergi obat boleh dan aman diberi vaksin?

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultasn Alergi Immunologi, DR Dr Gatot Soegiarto SpPD-KAI FINASIM mengatakan, alergi terhadap suatu obat, hanya memicu reaksi spesifik terhadap obat tersebut dan belum tentu muncul dengan konsumsi obat lain, termasuk vaksin Covid-19.

"Jadi vaksinasi diperbolehkan," kata Dr Gatot.

4. Apakah mereka yang sedang mengalami penyakit jantung seperti gagal jantung dan penyakit jantung koroner dapat diberikan vaksin Covid-19?

Ketua Satgas Covid-19 PP PERKI, DR Dr Anwar  Santoso SpJP(K) FIHA AFCC FESC mengatakan bahwa penderita penyakit jantung akut atau tidak stabil belum direkomendasikan vaksinasi Covid-19.

Kategori penyakit jantung akut atau tidak stabil, yaitu pasien dengan gejala sesak napas, nyeri dada, berdebar, penurunan kesadaran atau tekanan darah lebih dari 180/100 mmHg.

Baca juga: Kenapa Penyintas Covid-19 Baru Disuntik Vaksin Setelah 3 Bulan?

Ilustrasi penyuntikan vaksin Covid-19.DPA/ILIYA PITALEV via DW INDONESIA Ilustrasi penyuntikan vaksin Covid-19.

5. Apakah pasien diabetes boleh mendapatkan vaksin Covid-19?

Dr Ahmad Tawakal MBA mengatakan, penderita diabetes dapat menerima vaksin Covid-19 apabila diabetesnya dalam kondisi terkendali.

"Konsultasikan ke dokter Anda tentang hal ini," tegasnya.

6. Apakah orang dengan penyakit asma dapat divaksinasi?

Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, DR Dr Agus Dwi Susanto SpP(K) FISR FAPSR mengatakan bahwa penderita asma yang terkontrol baik boleh divaksinasi.

Menurut Dr Agus, penderita asma yang terkontrol baik yaitu pasien yang memiliki gejala kurang dari 2 kali per minggu, tidak terbangun malam hari, tanpa keterbatasan aktivitas, dan tidak butuh pelega lebih dari 2 kali per minggu.

Baca juga: Menkes Sebut Vaksin Pemerintah Ada 4: Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax

7. Apakah seseorang dengan penyakit menahun dapat divaksinasi Covid-19?

Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PB PAPDI), DR Dr Sally Aman Nasution SpPD K-KV FINASIM FACP mengatakan, penyandang penyakit menahun bisa divaksin asalkan tidak ada kondisi akut.

"Bila ragu, konsultasikan kepada dokter yang ahli di bidangnya," ujarnya.

8. Apakah lansia bisa mendapatkan vaksin Covid-19?

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Geriatri, DR Dr Kuntjoro Harimurti SpPD-K.GER MSc mengatakan bahwa lansia perlu mendapatkan vaksin Covid-19, karena merupakan kelompok yang berisiko tinggi terinfeksi dan menjadi berat ketika terinfeksi Covid-19.

9. Mengapa bayi dan anak-anak tidak divaksin Covid-19?

Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia, Prof DR Dr Aman B Pulungan SpA(K) FAAP FRCPI(Hon) mengatakan bahwa memang benar bayi dan anak perlu dilindungi.

Namun, vaksin Covid-19 untuk anak masih menunggu hasil uji klinis.

"Sambil menunggu, ayo lengkapi imunisasi anak Anda sesuai rekomendasi," tuturnya.

10. Apakah penderita hipertensi boleh mendapatkan vaksin Covid-19?

Dokter Umum di RS Hermina Arcamanik, Dr Meta Melvina mengatakan bahwa penderita hipertensi dapat menerima vaksin Covid-19, apabila tekanan darah sesaat sebelum vaksinasi di bawah 180/100 mmHg. Konsultasikan ke dokter Anda tentang hal ini.

Baca juga: Angka Kematian Tinggi, BPOM Izinkan Penggunaan Vaksin CoronaVac untuk Lansia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com