Ilmuwan dengan cepat menyadari manfaat sinar-x, namun belum memahami efek berbahaya dari radiasi yang dihasilkan dari sinar tersebut.
Awalnya, sinar-X diyakini bisa menembus daging secara tidak berbahaya sama halnya dengan cahaya biasa.
Namun, dalam beberapa tahun, para peneliti mulai melaporkan kasus luka bakar dan kerusakan kulit setelah terpapar sinar-x.
Selanjutnya, pada tahun 1904, asisten Thomas Edison, Clarence Dally, yang telah bekerja secara ekstensif dengan sinar-x, meninggal karena kanker kulit.
Baca juga: Kebun Binatang London Bagikan Hasil Rontgen Hewan
Kematian Dally menyebabkan beberapa ilmuwan mulai mengambil tindakan untuk mempelajari risiko radiasi dengan lebih serius, tetapi masih belum sepenuhnya dipahami.
Selama tahun 1930-an, 40-an dan 50-an, banyak toko sepatu Amerika menampilkan fluoroskop yang menggunakan sinar-x untuk memungkinkan pelanggan melihat tulang di kaki mereka; namun pada tahun 1950-an praktik ini ditetapkan sebagai bisnis yang berisiko.
Atas penemuannya ini, Wilhelm Röntgen menerima banyak penghargaan, termasuk Hadiah Nobel pertama dalam bidang fisika pada tahun 1901.
Kendati demikian, ia tetap rendah hati dan tidak pernah mencoba mematenkan penemuannya.
Saat ini, teknologi sinar-x yang melahirkan penemuan rontgen banyak digunakan dalam pengobatan, analisis material, dan perangkat seperti pemindai keamanan bandara.
Baca juga: Dari Data Sinar-X, Ilmuwan Jelaskan Senyawa Alami ini Bunuh Nyamuk
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.