Jangan sumbang makanan ultra-proses
Jika ingin membantu para korban bencana, dr. Tan menyarankan untuk mengirim makanan yang kaya manfaat.
"Jangan membuat para pengungsi terpaksa mengonsumsi makanan yang dimasak dari hasil campuran produk makanan ultra-proses (UPF)," ujar dr.Tan kepada Kompas.com, Senin (8/2/2021) .
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, penelitian ilmiah telah menyelidiki hubungan antara tingkat konsumsi makanan ultra proses dan kesehatan.
Peningkatan konsumsi makanan ultra-proses menyebabakan peningkatan nafsu makan dan kenaikan berat badan yang lebih besar, daripada konsumsi makanan yang tidak diproses, meskipun jumlah kalorinya sama.
Baca juga: Makanan Bergizi Bukan Hanya Bubur Kacang Hijau!
Dampak buruk makanan ultra proses bagi kesehatan adalah sebagai berikut:
- Obesitas
- Asma pada anak-anak
- Mengi pada anak-anak
- Peningkatan berat badan berlebihan
- Diabetes tipe 2
- Penyakit jantung dan pembuluh darah
- Kanker
- Depresi
- Sindrom iritasi usus besar
- Dispepsia
- Kelemahan atau kelelahan otot
- Semua penyebab kematian pada orang dewasa
Dr. Tan menekankan, hingga saat ini tidak ada penelitian yang menemukan manfaat konsumsi makanan ultra-proses (UPF) bagi kesehatan.
"Banyak produk tidak dibutuhkan tubuh justru bikin masalah. Sehingga, makanan yang benar (makanan alami) malah enggak bisa dimaka,n karena sudah terlanjur kenyang atau lidahnya sudah kecanduan," kata Tan.
Sumbangan makanan kaya manfaat
Berikut beberapa daftar sumbangan makanan yang kaya manfaat untuk korban bencana:
1. Rebusan
Sumbanglah makanan jadi yang siap dilahap oleh korban bencana, tetapi yang bergizi dan mengeyangkan para pengungsi, seperti aneka bahan pangan yang bisa direbus.
Di antaranya adalah aneka ubi, singkong, talas dan pisang kepok.
2. Buah
Upayakan sumbangan yang diberikan juga memenuhi kebutuhan nutrisi mereka, seperti protein dan serat, agar para korban bencana tidak mengalami gangguan pencernaan selama di pengungsian.
Buah belum dikupas seperti jeruk, salah dam manggis bisa jadi pilihan yang baik.
3. Camilan penuh gizi
Selain dua kategori pangan di atas, camilan penuh gizi juga bermanfaat untuk para pengungsi.
Misalnya telur pindang, roti sumbu berbumbu (kukusan singkong ditambah abon), lepet kacang merah atau lepet kacang tolo.
Tan menyayangkan, saat ini pengirimana makanan yang kaya manfaat untu para pengungsi korban bencana, masih jadi kepedulian lembaga donatur atau swadaya masyarakat.
Padahal, menurutnya, persoalan ini harusnya merupakan inisiatif dinas terkait, didukung kepala desa, lurah, camat, bupati hingga gubernur.
Selain itu, kebijakan dalam menyumbang makanan bergizi dan kaya manfaat juga harus dilakukan oleh kader, termasuk PKK.
"Dibutuhkan relawan yang paham gizi juga," tegasnya.
Baca juga: Ahli Gizi: Singkong Rebus dan Abon Lebih Bergizi untuk Pengungsi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.