Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Penyakit yang Sering Muncul di Musim Hujan, Flu hingga Leptospirosis

Kompas.com - 03/02/2021, 09:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

 

6. Demam tifoid

Penyakit demam tifoid ini sering disebut sebagai penyakit tipes yang masuk melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh bakteri Salmonella typhi.

Penyakit ini menyebabkan demam berhari-hari atau lebih dari 2 minggu yang khas muncul pada sore hari disertai sakit kepala, keluhan saluran cerna berupa diare, sakit perut, dan perdarahan saluran cerna.

Bila tidak segera diobati, demam tifoid bisa menyebabkan bocornya usus, peritonitis (peradangan pada lapisan tipis pada dinding perut), sepsis (infeksi akibat sistem kekebalan tubuh yang tidak terkendali), radang otak, pneumonia, dan kematian.

7. Leptospirosis

Penyakit leptospirosis dibawa oleh hewan pengerat, anjing, sapi kuda, kelelelawar, dan lain sebagainya.

Alex menjelaskan, penyakit ini ditularkan melalui kencing hewan-hewan tersebut yang ada di genangan air dan masuk melalui luka terbuka di kulit.

Gejala penyakit leptospirosis antara lain demam tinggi, khas penyakit otot-otot terutama betis yang nyeri dan pegal, serta mata merah yang khas.

"Penyakit ini sering meyebabkan gagal organ bila tidak segera diterapi dan dapat menyebabkan kematian," kata Alex.

Baca juga: Mengapa Lebih Mudah Sakit Flu Saat Musim Hujan?

Alex menyarankan agar setiap masyarakat selalu menggunakan jas hujan atau payung ketika hujan karena kondisi imun yang kurang baik akan mempermudah seseorang terkena penyakit influenza ketika hujan.

“Semua aktivitas yang terkontak langsung antara kulit yang terbuka atau terluka dengan genangan atau tanah basah tanpa alat pelindung seperti sepatu boot dan sarung tangan akan menyebabkan seseorang terkena penyakit leptospirosis,” ujar dr. Alex Ranuseto,Sp.PD.

Makan-makanan yang kurang terjaga kebersihannya atau dicuci dengan air yang kurang bersih dan terkontaminasi bakteri, virus, atau jamur akan menyebabkan diare, penyakit tipes, serta hepatitis A, dan berbagai penyakit lainnya.

Dia menambahkan, tidur tidak menggunakan kelambu atau obat nyamuk gosok serta sering bergadang di luar rumah dapat meningkatkan risiko tergigit dan terinfeksi nyamuk malaria.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com