Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sama Bahayanya dengan Rokok Biasa, Ini 3 Penyakit Paru akibat Vape

Kompas.com - 01/02/2021, 10:03 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Penelitian tentang bagaimana tepatnya penggunaan vape merusak paru-paru memang masih dalam tahap awal, tetapi jelas bahwa menggunakan rokok elektrik atau vape berdampak buru bagi paru-paru.

Rokok biasa dan vape sama-sama melibatkan pemanasan zat dan membuat Anda menghirup asap yang dihasilkan.

Dengan rokok biasa, Anda menghirup asap dari tembakau yang dibakar. Sementara vaping, Anda memanasakan cairan perasa dan bahan kimia lainnya dalam alat vape hingga berubah menjadi uap dan kemudian Anda hirup.

Baca juga: Tak Usah Didebat Lagi, Vape Sama Bahayanya dengan Rokok Tembakau

Stephen Broderick, ahli bedah kanker paru-paru Johns Hopkins menyebut, vape memiliki cara kerja yang sama dengan nebulizer – alat untuk menghantarkan obat yang sering dipakai oleh penderita asma atau penyakit paru-paru lainnya.

"Nebulizer mengubah obat cair menjadi uap yang dihirup pasien. Dan ini adalah cara yang sangat efektif untuk mengantarkan obat ke paru-paru," kata Broderick.

Demikian juga dengan vape. Rokok elektrik ini memasukkan nikotin ke dalam paru-paru dan aliran darah Anda.

Meski asapnya tak seperti asap rokok biasa, banyak zat berbahaya yang bisa masuk ke tubuh Anda saat menggunakan vape.

Bahkan, banyak bahan kimia yang bisa menyebabkan kanker ada di dalam uap vape, termasuk di antaranya formaldehida, logam berat, dan partikel yang dapat tersangkut di bagian paru-paru Anda yang paling dalam.

Sulit untuk mengetahui seberapa banyak bahan kimia yang Anda hirup saat Anda memakai vape. Meski kadar rokok elektrik biasanya lebih rendah daripada rokok biasa, beberapa penelitian menunjukkan bahwa rokok elektrik tegangan tinggi memiliki lebih banyak formaldehida dan racun lain daripada rokok elektrik standar.

Selain itu, beberapa bahan kimia dalam rokok elektrik dapat mengiritasi saluran udara di paru-paru. Ini tentu bisa menimbulkan masalah kesehatan.

Baca juga: Semakin Banyak Negara yang Melarang Vape, Apa Alasannya?

Penelitian juga telah menemukan, perasa seperti kayu manis dapat menyebabkan radang sel paru-paru.

Sehingga, meski banyak orang meyakini vape lebih sehat ketimbang rokok biasa, nyatanya berbagai risikko kesehatan tetap menghantui.

Berikut tiga penyakit paru-paru akibat vape:

1. Paru-paru popcorn

Salah satu bahan kimia dalam beberapa perasa rokok elektrik atau vape adalah zat beraroma mentega yang disebut diacetyl.

Zat ini telah dikaitkan dengan penyakit paru-paru serius yang disebut bronchiolitis obliterans, yang juga dikenal sebagai paru-paru popcorn.

Nama penyakit ini bermula ketika orang yang bekerja di pabrik popcorn microwave jatuh sakit dengan masalah paru-paru yang serius, karena menghirup diacetyl.

Diacetyl digunanakan untuk membumbui popcorn, karamel, dan produk susu. Cara bahan kimia yang dihirup dengan vape sangat mirip dengan cara para pekerja di pabrik popcorn microwave menghirupnya.

Diacetyl dapat menyebabkan batuk kering yang tidak kunjung sembuh. Selain itu juga menyebabkan sesak napas, mengi, sakit kepala, demam, nyeri, dan masalah kesehatan lainnya. Uapnya juga bisa mengiritasi mata, kulit, hidung, dan tenggorokan Anda.

Bahan kimia ini merusak kantung udara kecil di paru-paru Anda. Itu membuat saluran udara tebal dan sempit.

Setelah kaitan antara diacetyl dan penyakit paru-paru ditemukan, banyak perusahaan popcorn tidak lagi menyertakan bahan kimia tersebut pada produk mereka.

Sayangnya, itu masih digunakan dalam berbagai cairan rasa rokok elektrik atau vape, termasuk vanilla, maple, dan coconut.

Bahkan juga ditemukan di banyak cairan vape beraroma alkohol, rasa permen, dan rasa buah. Yang mana, ini adalah pilihan yang paling disukai remaja dan dewasa muda.

Hingga kini belum ada obat untuk paru-paru popcorn, tetapi beberapa obat dapat membantu mencegahnya menjadi lebih buruk.

Beberapa obat-obatan termasuk jenis antibiotik tertentu, steroid untuk menenangkan peradangan di paru-paru, dan obat-obatan untuk memperlambat sistem kekebalan Anda.

Baca juga: Vape dan Rokok Sama Bahayanya, Picu Kanker Paru hingga Corona

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com