Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Jatuh dari Tempat Tidur, Kapan Harus ke Dokter?

Kompas.com - 16/12/2020, 16:05 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

Baru Jadi Ortu

Waswas soal tumbuh kembang si kecil?

Sigap konsultasi ke dokter anak via Kompas.com

Patah tulang pada anak, umumnya tidak menunjukkan gejalayang jelas. Biasanya anak tampak rewel atau menangis dan tidak mau menggerakkan anggota tubuh tertentu.

Berikut tiga hal yang disarankan dr. Rosary untuk dilakukan orangtua di rumah, saat bayi jatuh dari tempat tidur:

1. Membersihkan luka lecet yang tidak dalam dengan sabun dan air.

2. Memberikan kompres dingin pada tempat yang tampak merah atau lebam untuk mencegah pembengkakan lebih lanjut.

3. Monitor kondisi bayi sampai 72 jam, terutama pada 24 jam pertama, untuk melihat adanya tanda-tanda cedera kepala seperti pusing, sakit kepala, rewel yang lebih dari biasanya, kurang tanggap, tampak pucat, dan adanya gangguan gerak serta muntah- muntah.

dr. Rosary, Sp.A, dokter spesialis anak RS Pondok Indahdok. RSPI dr. Rosary, Sp.A, dokter spesialis anak RS Pondok Indah

Demi keamanan dan keselamatan bayi, dr. Rosary juga menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis anak saat bayi jatuh dari tempat tidur, baik ringan ataupun berat. Ini karena tulang dan tengkorak bayi lebih lemah dibandingkan anak yang lebih besar, sehingga pada bayi lebih rentan terjadi cedera saat jatuh.

Melansir website IDAI, risiko cedera kepala dapat dianggap rendah apabila jatuhnya tidak tinggi, tidak ada gejala gangguan saraf setelahnya, dan dalam observasi dua jam setelahnya tidak ada kelainan.

Risiko cedera kepala sedang, apabila kepala terbentur keras, terjadi mual dan muntah berulang (3-4 kali), terjadi gangguan kesadaran kurang dari satu menit, anak jadi rewel atau lemas, dan adanya benjolan besar.

Selanjutnya risiko cedera dianggap tinggi, jika didapatkan penurunan kesadaran, anak gelisah, ada gejala kelainan saraf, ada tulang yang tampak masuk ke dalam, kejang, didapatkan garis retak atau patah tulang pada kepala, ubun-ubun membenjol, muntah lebih dari 5 kali atau lebih dari 6 jam, dan hilang kesadaran lebih dari satu menit.

Pada risiko cedera sedang dan tinggi biasanya diperlukan pemeriksaan dokter dan pemeriksaan pencitraan lebih lanjut.

Baca juga: Seri Baru Jadi Ortu: Mengenali Tanda Bayi Lapar Ingin Menyusu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com