Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebah Madu Mengalahkan Kerabat Lebah Pembunuh dengan Feses, Kok Bisa?

Kompas.com - 14/12/2020, 17:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Lebah juga dapat membunuh lebah secara kolektif sebagi "bola lebah". Mereka mengerumuni penyerang sampai mati lemas atau dimasak sampai mati oleh panas tubuh lebah.

"Lebah madu Asia juga penerbang yang sangat cepat, mereka terbang zig zag, yang membantu mereka menghindari penangkapan oleh lebah yang lebih lambat," kata Mattila.

Dan sekarang, para ilmuwan telah menemukan satu pertahanan lagi, yakni kotoran hewan.

Bukti kuat

Untuk penelitian tersebut, Mattila dan rekannya mengamati tempat pemeliharaan lebah di Vietnam.

Dari 67 peternak lebah yang memelihara lebah madu Asia di sarang kayu, 94 persen mengatakan bahwa sebagian besar dari sarang tersebut memiliki bercak kotoran di dekat pintu masuk.

Para peneliti melihat bahwa jika sarang dikunjungi oleh lebah raksasa, lebah menanggapi dengan mengumpulkan sedikit limbah padat dari kandang ayam terdekat dan tumpukan kotoran mamalia.

Mereka kemudian mengoleskan kotoran itu ke dalam gundukan kecil yang mereka bentuk dengan rahang bawah.

Pertahanan kotoran itu solid. Sarang dengan banyak bercak tinja jarang dikunjungi lebah raksasa, yang tampaknya tidak mau mengunyah atau bergesekan dengan pintu masuk yang tertutup kotoran.

Sarang lebah yang diurapi dengan kotoran tidak pernah berhasil dibanjiri oleh lebah raksasa, menurut penelitian tersebut.

Setelah koloni lebah menyerah, lebah madu Asia kemudian membentuk "bola lebah" yang membunuh beberapa penyerang.

"Namun akhirnya beberapa lebah (madu) meninggalkan sarang mereka karena mereka tidak bisa menghentikan serangan," kata Mattila.

Baca juga: Serba serbi Hewan: Gajah Takut Serangga Kecil seperti Lebah

Laporan anekdotal yang dikumpulkan para peneliti dari Bhutan, China tenggara, Nepal, Thailand dan Vietnam menggambarkan bercak tinja pada sarang lebah.

"Karena lokasi tinja juga berada dalam kisaran V. mandarinia, kemungkinan besar lebah juga menggunakan pertahanan bercak tinja terhadap serangan massal oleh lebah pembunuh," tulis para peneliti.

Satu potongan puzzle yang hilang adalah kenapa tinja bisa mencegah serangan lebah raksasa.

Bisa jadi bau limbah sangat menyengat dan tidak disukai lebah raksasa atau baunya menutupi bau kimiawi yang mereka gunakan untuk "menandai" sarang.

"Kami masih memiliki banyak ide untuk dieksploras. Ini adalah pertanyaan terbuka yang cukup besar pada saat ini," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com