Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Corona yang Menginfeksi Mulut Jadi Penyebab Hilangnya Rasa

Kompas.com - 04/11/2020, 17:05 WIB
Dinda Zavira Oktavia ,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 

Menurut Villa, penelitian ini masih dalam jumlah kecil, sehingga akan lebih menarik jika dapat  melihat apa yang terjadi pada lebih banyak pasien dan lebih banyak jaringan.

Untungnya, penulis penelitian membantu menyusun alat yang dapat mempermudah penelitian infeksi mulut di masa mendatang.

Secara khusus, mereka membuat atlas sel yang berbeda di mulut, yang pada dasarnya berfungsi sebagai peta sel mana yang berisi RNA apa, dan di mana.

Byrd dan rekan penulisnya Dr. Blake Warner, asisten penyelidik klinis di Unit Gangguan Saliva, Institut Nasional Penelitian Gigi dan Kraniofasial, cabang dari Institut Kesehatan Nasional AS, bekerja dengan organisasi bernama Atlas Sel Manusia untuk mengatur dan menyempurnakan data.

"Atlas baru ini memberi kami cara untuk menganalisis 50 jenis sel mulut sekaligus sebagai 'pintu depan' umum yang digunakan virus untuk memasuki dan menginfeksi sel," kata Byrd.

Baca juga: Obat Kumur Dapat Membunuh Virus Corona, Benarkah?

Atlas membantu mereka menentukan sel-sel yang berisiko tertinggi untuk infeksi SARS-CoV-2, dan kemudian tim memeriksa pekerjaan mereka terhadap sampel air liur dan jaringan yang diautopsi dari pasien.

Meski penelitian tersebut menemukan bahwa SARS-CoV-2 menginfeksi sel di mulut, beberapa pertanyaan masih belum terjawab.

Pertama, penelitian tersebut tidak dapat menunjukkan seberapa banyak virus yang ditemukan dalam air liur yang berasal dari sel mulut yang terinfeksi.

"Ada kemungkinan beberapa virus berasal dari tempat lain, seperti hidung atau paru-paru," kata Byrd.

"Namun, kami menemukan kelenjar ludah yang kurang penting, tetapi tersebar luas - yang disebut kelenjar ludah minor, dapat membuat virus sendiri setelah terinfeksi," katanya.

Tim mengonfirmasi hal ini dengan memeriksa kadar RNA virus corona dalam sel menggunakan PCR, sejenis tes yang sering digunakan untuk mendeteksi dan mendiagnosis Covid-19, serta teknik yang disebut hibridisasi in situ yang juga mendeteksi materi genetik.

"Kami berhipotesis ini adalah sumber utama virus dalam air liur," kata Byrd. Hal ini tentunya perlu dikonfirmasi pada lebih banyak pasien Covid-19.

Baca juga: 5 Hal yang Membuat Virus Corona SARS-CoV-2 Sangat Mematikan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com