Lantas, sebenarnya bagaimana mekanisme uji coba klinis vaksin eksperimental itu dilakukan?
Ahli biologi molekuler Indonesia Ahmad Utomo, sebelumnya mengatakan dalam suatu uji coba klinis dari pengembangan vaksin, tidak semua peserta akan disuntikkan vaksin eksperimental tersebut.
Dalam wawancara dengan Kompas.com, Minggu (13/9/2020) lalu, Ahmad mengatakan sebagian peserta juga diberikan suntikan plasebo. Pernyataan itu menanggapi perihal seorang relawan vaksin corona Sinovac di Indonesia yang terinfeksi Covid-19 pada September lalu.
"Tampaknya masyarakat itu masih cukup banyak yang tidak mengerti kenapa ada peserta yang disuntik plasebo. Jadi dalam bayangan mereka, tampaknya semua relawan disuntik vaksin semua dan tidak ada kontrol," ungkap Ahmad.
Baca juga: Dihentikan Sementara, Vaksin Covid-19 Oxford AstraZeneca Ditargetkan Siap Tahun Ini
Jadi, apa itu plasebo?
Melansir WebMD, plasebo adalah sesuatu yang tampak seperti perawatan medis "nyata", tetapi sebenarnya tidak. Perawatan yang diberikan itu bisa berupa pil, suntikan atau jenis pengobatan "palsu" lainnya.
Kesamaan dari semua plasebo yakni tidak mengandung zat aktif yang dimaksudkan untuk memengaruhi kesehatan.
Dalam suatu penelitian, peneliti menggunakan plasebo untuk membantu mereka memahami efek obat baru, vaksin atau pengobatan lain yang mungkin ditimbulkan pada kondisi tertentu.
Hal ini juga berlaku dalam uji coba klinis terhadap vaksin corona eksperimental yang dikembangkan AstraZeneca dan Oxford University.