Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penelitian Ungkap Puasa Intermiten Berisiko Kurangi Massa Otot

Kompas.com - 06/10/2020, 20:45 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

 

Setelah memantau peserta selama tiga bulan, tim peneliti mengukur penurunan berat badan, massa lemak, dan massa otot tanpa lemak di antara metrik lainnya untuk mengidentifikasi perbedaan di antara kedua kelompok.

Hasilnya, tidak ada perbedaan yang signifikan antara penurunan berat badan kelompok puasa intermiten dibandingkan dengan mereka yang makan tiga kali sehari.

Namun, ada hasil yang tidak terduga dari penelitian tersebut. Mereka yang berpartisipasi dalam puasa intermiten kehilangan lebih banyak massa otot, buka kehilangan lemak dibandingkan dengan kelompok yang makan tiga kali sehari.

Hasil tersebut mendorong rekan penulis, Ethan Weiss, untuk menghentikan puasa intermiten sama sekali, diet yang telah dia jalani selama 7 tahun terakhir.

"Tidak peduli bagaimana Anda melihatnya, makan dengan waktu terbatas menghasilkan penurunan berat badan yang sangat sedikit," kata Weiss.

"Tapi, itu tidak menawarkan keuntungan metabolik lainnya. Dan kemudian ada sinyal yang mengkhawatirkan atas hilangnya massa otot. "

Baca juga: Diet Rendah Karbohidrat, Mungkinkah Cegah Kerusakan Otak di Masa Tua?

Seperti yang diketahui, otot berfungsi untuk menjaga postur tubuh dan kemampuan beraktivitas. Kehilangan massa otot akan membuat tubuh terasa lemas.

Namun, juri penelitian masih belum sepakat sepenuhnya terkait efek puasa intermiten, karena beberapa penelitian sebelumnya telah menunjukkan manfaat dari diet tersebut, sementara yang lain menyelaraskan dengan hasil yang terlihat pada penelitian ini.

Studi ini juga tidak memperhitungkan variasi lain dari puasa intermiten, seperti peningkatan durasi puasa atau waktu dalam sehari.

Tiga bulan juga dianggap singkat untuk penelitian penurunan berat badan, sehingga sulit untuk menarik kesimpulan umum.

Belum lagi, asupan protein dan air tidak diperhitungkan dalam penelitian ini, yang mana ini dapat mengubah massa otot tanpa lemak.

Penulis berharap studi lebih lanjut dengan pertimbangan ini akan menjelaskan, apakah benar puasa intermiten atau ada alasan lain yang menyebabkan hilangnya massa otot.

Baca juga: Sains Diet: Apa Itu Diet Fad yang Kekinian?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com