Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 24/01/2023, 20:14 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Studi ini dilakukan dengan menganalisis lemak yang diawetkan dari fosil plankton laut untuk memetakan kisaran suhu permukaan laut selama Zaman Es terakhir.

Selanjutnya, peneliti memasukkan data tersebut ke dalam pemodelan untuk memproyesikan suhu global.

Lebih lanjut, peneliti mencatat bahwa pendinginan selama Zaman Es terjadi secara tidak merata di seluruh planet.

Baca juga: Spesies Baru Ditemukan, Terjebak di Gua Kanada sejak Zaman Es

Secara umum, daerah kutub di lintang yang lebih tinggi lebih dingin daripada daerah tropis.

Penelitian ini pun memiliki peran penting karena dapat membantu peneliti memahami sensitivitas iklim termasuk memprediksi perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia.

"Iklim masa lalu merupakan satu-satunya informasi yang kami miliki untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi ketika Bumi mendingin atau menghangat dalam derajat yang besar. Jadi dengan mempelajarinya, kita dapat memprediksi di masa depan," tambah Jessica Tierney, peneliti dari Universitas Arizona.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com