Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Matahari Punya Kembaran yang Hilang? Sains Jelaskan

Kompas.com - 25/08/2020, 18:00 WIB
Dinda Zavira Oktavia ,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

Sumber Gizmodo

KOMPAS.Com - Konfigurasi material yang unik dari tata surya membuat tim ilmuwan berspekulasi, mungkin awalnya matahari punya pendamping atau kembaran.

Menariknya, skenario ini mungkin bisa menjelaskan keberadaan "Planet 9", jika itu benar-benar ada.

Menurut penelitian baru yang terbit di The Astrophysical Journal Letters, para ahli menduga kembaran matahari sudah lama hilang. Namun, jejaknya dapat dilihat pada kelimpahan materi yang terletak di luar Oort Cloud.

Oort Cloud atau awan Oort adalah wilayah terjauh di tata surya, berada lebih jauh dari planet terluar dan sabuk kuiper.

Baca juga: Rahasia Alam Semesta: Warna Matahari Bukan Kuning tapi Putih, Kok Bisa?

Sabuk kuiper adalah sebuah wilayah di Tata Surya yang berada dari sekitar orbit Neptunus. Objek-objek di dalam sabuk Kuiper ini disebut sebagai objek trans-Neptunus

 

Berbeda dengan sabuk kuiper yang berbentuk seperti donat, awan Oort merupakan cangkang bola yang sangat besar dan tebal yang menyelimuti seluruh tata surya.

Awan Oort bagian dalam berjarak sekitar 1.000 AU dari Matahari (di mana 1 AU adalah jarak rata-rata dari Bumi ke Matahari), sedangkan tepi luarnya sekitar 100.000 AU.

Wilayah di luar angkasa dipenuhi dengan miliaran atau mungkin triliunan objek berbatu dan es yang tersisa dari pembentukan tata surya.

Menurut makalah terbaru, kelimpahan material yang diduga ada di awan Oort terluar adalah hasil dari tugas awal Matahari kita sebagai sistem biner.

Hingga saat ini, komputer yang mencoba mensimulasikan pembentukan tata surya telah gagal mereproduksi proporsi objek yang terlihat di alam luar awan Oort dan cakram yang tersebar populasi spesifik objek trans-Neptunian di luar sabuk kuiper.

"Akibatnya, asal muasal awan Oort terluar menjadi misteri yang belum terpecahkan," tulis astronom Avi Loeb dan Amir Siraj dari Pusat Astrofisika di Harvard & Smithsonian dalam makalahnya.

Makalah baru menyajikan solusi elegan untuk masalah kelebihan populasi: matahari kedua.

"Bintang pendamping Matahari akan meningkatkan kemungkinan menjebak objek dari gugus kelahiran Matahari," tulis Loeb seperti dilansir Gizmodo, Selasa (18/8/2020).

Ilustrasi matahari kembar. Ilustrasi matahari kembar.

"Matahari dan rekannya bertindak sebagai jaring ikan yang menjebak objek secara gravitasi saat mereka lewat di dekat salah satu dari dua bintang dan kehilangan energi dengan menendangnya sedikit."

Menurut gugus kelahiran, Loeb mengacu pada gugus bintang yang muncul bersama dalam awan molekul yang sama, yang juga dikenal sebagai pembibitan bintang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com