Menguji teori baru itu, peneliti pun melakukan studi pada 11 burung pipit rawa jantan antara pukul 2 pagi hingga siang.
Untuk memantau aktivitas kicauan burung, peneliti mengukur tingkat getar dan rentang vokal setiap burung sepanjang pagi.
Analisis statistik dari rekaman tersebut kemudian mengungkap bahwa burung-burung mulai berkicau dengan lambat atau dengan jangkauan yang lebih terbatas terlebih dahulu.
Selanjutnya usai fajar, burung mengambil tempo kicauan yang lebih tinggi setelah ratusan kali pemanasan vokal.
Baca juga: Ilmuwan Sebut Kotoran Burung Laut Bisa Bernilai Jutaan Dollar, Kok Bisa?
Peneliti menyebut pemanasan akan membantu sirkulasi darah dan suhu meningkat yang mendukung mereka saat berkicau.
"Semakin banyak burung melakukan pemanasan, mereka semakin baik bernyanyi lagu yang lebih sulit di pagi hari," tambah Jason Dinh, peneliti lain yang terlibat dalam studi ini.
Selain itu, peneliti juga menemukan kicauan burung yang dinyanyikan dengan baik akan membuat betina tertarik, sehingga pejantan yang bernyanyi lebih awal dan sering memiliki keuntungan dalam menarik pasangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.