Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Abrasi dengan Mangrove, Taraf Hidup Masyarakat Ikut Meningkat

Kompas.com - 30/07/2020, 20:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di tengah pandemi Covid-19 yang berdampak pada aspek sosial dan ekonomi, masyarakat di Kelurahan Mangunharjo, Jawa Tengah tetap semangat mengelola sumber daya pesisir dan lautnya.

Masyarakat setempat dibantu dengan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) telah mengidentifikasi sektor ekonomi unggulan yang mendukung upaya pengelolaan sumber daya pesisir dan laut yang berkelanjutan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Hal ini dilakukan karena masyarakat menyadari tentang potensi alam atau lingkungan yang bisa tetap dilestarikan tetapi menunjang taraf kehidupan mereka.

Baca juga: Ahli Siapkan Desain Restorasi Mangrove untuk Riau, Ini Tujuannya

Abrasi dan upaya penanaman mangrove

Sejak 1997, tingkat abrasi di wilayah Kelurahan Mangunharjo sangat tinggi.

Kerusakan wilayah pesisir yang disebabkan oleh abrasi tersebut mencapai 150 hektare. Bahkan, merambah sepanjang 3,5 kilometer ke arah pemukiman warga.

Tindakan mitigasi yang dilakukan oleh masyarakat setempat adalah dengan melakukan penanaman mangrove di sekitar bibir pantai. Ini adalah bagian dari tahapan program Mangrove Ecosystem Restoration Alliance (MERA) sejak tahun 2019.

MERA merupakan platform nasional multi pemangku kepentingan yang digagas oleh Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) bersama para mitra.

Direktur Program MERA YKAN, Muhammad Imran Amin menyampaikan, MERA ini dimaksudkan untuk mencapai tujuan menyeluruh selama lima tahun dalam mengurangi kerentanan masyarakat pesisir.

Selain itu, MERA juga bertujuan menjaga sumber daya dan aset alam, upaya mitigasi, dan adaptasi perubahan iklim dengan berbasis kajian ilmiah.

Berkaitan dengan Kelurahan Mengunharjo yang mengalami abrasi tersebut, penanaman mangrove diharapkan dapat mencegah abrasi. Ini mengingat mangrove memiliki akar yang efisien dalam melindungi pesisir, sehingga dapat menjadi perlindungan pengikisan tanah akibat air.

Pemandangan ojek perahu yang mengantarkan wisatawan menyusuri hutan mangrove sebelum ke pantai Glagah Wangi Istambul, Demak, Jawa Tengah.Dokumentasi Ahmad Zamroni Pemandangan ojek perahu yang mengantarkan wisatawan menyusuri hutan mangrove sebelum ke pantai Glagah Wangi Istambul, Demak, Jawa Tengah.

Hasilnya, kawasan hutan mangrove di wilayah Kelurahan Mangunharjo saat ini menjadi yang paling luas serta paling bagus kondisinya, jika dibandingkan dengan kawasan hutan mangrove lainnyda di Kota Semarang.

Luas kawasan hutan mangrove di Kelurahan Mangunharjo mencapai 62,83 hektare, sedangkan total luas mangrove di Kota Semarang adalah 268,76 hektare.

Selain, penanaman mangrove, pengelolaan kawasan pesisir secara terpadu yang memperhatikan aspek ekologi, sosial, dan ekonomi untuk mengembalikan fungsi hutan mangrove secara alami, sekaligus meningkatkan penghidupan masyarakat setempat.

"Salah satu tujuan pengelolaan pesisir terpadu melalui program MERA di Kelurahan Mangunharjo adalah mendukung strategi peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir melalui kegiatan ekonomi berbasis konservasi," kata Imran dalam Lokakarya Evaluasi Pengembangan Ekonomi Masyarakat Berbasis Kelestarian Lingkungan Pesisir dan Laut di Kelurahan Mangunharjo, Rabu (29/7/2020).

Pelestarian mangrove tingkatkan taraf hidup masyarakat

Kelurahan Mangunharjo merupakan salah satu sentra perikanan di Kota Semarang, dengan hasil tambak yang beragam seperti berikut:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com